×
ABSTRAK
Balok beton bertulang merupakan salah satu bagian struktur yang sangat penting pada suatu bangunan gedung. Balok berfungsi menahan gaya lentur akibat beban yang bekerja di atas lantai dan mendistribusikan beban tersebut kekolom-kolom penopangnya. Setelah gedung dibangun dan digunakan, balok beton dapat mengalami kerusakan. Apabila dibiarkan dan tidak segera ditangani dapat menyebabkan keruntuhan gedung secara keseluruhan. Patch repair merupakan salah satu metode perbaikan yang umum dilakukan dengan cara penambalan menggunakan material perbaikan tertentu. Pada penelitian ini digunakan Unsaturaded Polyester Resin (UPR) sebagai bahan mortar untuk patch repair diharapkan dapat meningkatkan durabilitas dan kinerja material karena memiliki daya lekat yang cukup baik.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan benda uji berupa balok beton berulang berukuran 150 mm x 250 mm dengan panjang 2000 mm diuji pada umur 90 hari. Total benda uji sebanyak 4 buah dimana 1 buah berupa balok beton normal dan 3 buah berupa balok beton yang mengalami modifikasi kerusakan dengan variasi tebal penambalan 7cm (BR7), 9cm (BR9), 11cm (BR11).
Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan UPR sebagai bahan penambalan meningkatkan kemampuan menahan beban maksimum sebesar 2,29% untuk balok dengan tebal penambalan 7 cm (BR7), 2,61% untuk balok dengan tebal penambalan 9 cm (BR9) dan 13,81% untuk balok dengan tebal penambalan 11 cm (BR11) dibanding balok normal. Nilai daktilitas balok juga meningkat sebesar 0,5% untuk BR7, 0,64% untuk BR9 dan 0,89% untuk BR11 dibandingkan balok beton normal. Nilai indeks kekakuan sebelum retak pertama mengalami penurunan 0,86% untuk BR7, 1,76% untuk BR9 dan 1,67% untuk BR11, dan sebelum mengalami leleh mengalami penurunan 2,44% untuk BR7, 0,75% untuk BR9 dan 1,75% untuk BR11 dibandingkan balok beton normal. Penggunaan UPR juga mengubah pola retak yang terjadi di daerah lentur dan pada penambalan UPR pola retak lebih sedikit dibandingkan balok normal.
Kata kunci : Balok beton dengan perbaikan, UPR mortar, umur beton 90 hari,
ABSTRACT
Reinforced concrete beams is a very important part of the structure in a building. It’s functioning to hold the flexural force due to the load that work on the floor and distribute the load to suported columns. Once the building is built and used, concrete beams can be damaged. If that is allowed and not treated well, it can lead to the collapse of the building later. Patch repair is one of common repairing methods is done by filling using specific repair material. In this study used Unsaturaded Polyester Resin (UPR) as a material for patch repair mortar is expected to improve the durability and performance of the material as it has a fairly good adhesion. The method used in this study is experimental with reinforced concrete beams specimen repeatedly measuring 150 mm x 250 mm with a length of 2000 mm were tested at the age of 90 days. Total specimen of 4 pieces where 1 pieces of normal concrete beam and 3 pieces in the form of concrete beams that are modified by variations patching thickness 7 cm (BR7), 9cm (BR9), 11cm (BR11). Based on the test results indicate that the use of the UPR as a patching material increases the ability to withstand a maximum load of 2.29% for beams with patching thickness 7 cm (BR7), 2.61% for beams with patching thickness 9 cm (BR9) and 13.81% for beams with patching thickness 11 cm (BR11) compared with the normal beam. Beam ductility value also increased by 0.5% for BR7, 0.64% BR9and 0.89% for BR11 compared to normal concrete beams. Stiffness index values before the first crack has decreased by 0.86% for BR7, 1.76% for BR9 and 1.67% for BR11, and before experience melting decreased 2.44% for BR7, 0.75% for BR9 and 1,75% for BR11 compared to normal concrete beams. Using the UPR also change the pattern of cracks that occur in the bending area and the UPR Patching crack patterns less than normal beam.
Keywords: Concrete beams with repairs, UPR mortar, concrete age of 90 days,