×
ABSTRAK
Balok beton bertulang berfungsi menahan gaya lentur akibat beban yang bekerja di atas lantai dan mendistribusikan beban tersebut ke kolom-kolom penopangnya. Apabila beban yang ditopang melampaui kekuatan balok beton bertulang maka akan terjadi kerusakan. Kerusakan yang sering terjadi adalah terlepasnya bagian beton atau rontok yang disebabkan oleh korosi tulangan. Jika dibiarkan dan tidak segera ditangani dapat menyebabkan keruntuhan gedung secara keseluruhan. Metode yang digunakan untuk memperbaiki adalah menambal bagian kerusakan dengan UPR Mortar. Pada penelitian ini digunakan UPR mortar sebagai material perbaikan untuk mengetahui pengaruh rasio tulangan pada perilaku balok beton bertulang.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan benda uji berupa balok beton bertulang berukuran 150 mm x 250 mm x 2000 mm diuji pada umur 90 hari. Total benda uji sebanyak 6 buah dimana 2 buah berupa balok beton normal dengan rasio tulangan 0.0131 (BN16) dan rasio tulangan 0.0187 (BN19) , 2 buah balok beton yang yang dicoak bagian lentur 70mm x 250mm x 400mm menggunakan rasio tulangan 0.0131 (BC16) dan rasio tulangan 0.0187 (BC19), dan 2 balok beton bertulang yang bagian tercoaknya ditambal dengan UPR mortar dengan rasio tulangan 0.0131 (BR16) dan rasio tulangan 0.0187 (BR19).
Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan perubahan beban pada balok BR19 meningkat sebesar 5.31 %, untuk balok BR16 meningkat 1.73%. Perubahan beban untuk balok yang dicoak pada balok BC19 menurun 4.17% dan balok BC16 menurun 10.45%. Peningkatan faktor daktilitas pada balok BR19 meningkat sebesar 0.97% sedangkan balok BC19 menurun sampai 6.85%, pada balok BR16 meningkat 0.50% sedangkan balok BC16 menurun sampai 30.09%. Nilai indeks kekakuan pada balok BR19 sebelum retak turun 1.49% dan setelah retak turun 2.58%. Nilai indeks kekakuan pada balok BC19 sebelum retak turun 2.87% dan setelah retak turun 0.79%. Nilai indeks kekakuan pada balok BR16 sebelum retak turun 0.86% dan setelah retak turun 2.58%. Nilai indeks kekakuan pada balok BC19 sebelum retak turun 2.87% dan setelah retak turun 0.79%. Semua hasil ini dibandingkan dengan balok normal yang sejenis. Pola retak yang terjadi mengalami kecenderungan yang sama,dimulai dari daerah lentur kemudian menyebar kesekitarnya sampai runtuh.
Kata kunci : Penambalan balok beton bertulang, Metode Penambalan, UPR mortar, Rasio Tulangan,