Penulis Utama : Suroyo
NIM / NIP : T630209011
× Penelitian “Peningkatan Daya Dukung Lingkungan dalam Usahatani Tumpangsari Integrasi Ternak di Lahan Kering Tanah Litosol” . Penelitian dilaksanakan di Kebun Pengembangan Pertanian Terpadu, Lembaga Pendidikan Pelatihan dan Penelitian Wiyata Dharma yang berlokasi di Geneng Duwur, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah dengan jenis tanah Litosol. Lokasi penelitian terletak antara 7º23’10” LS sampai 7º23’17” LS dan 110º50’28” BT sampai 110º50’24” BT dengan ketinggian tempat antara 150 mdpl sampai 155 mdpl. Penelitian dilaksanakan bulan Oktober 2011 sampai dengan Juli 2012. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini menemukan: (1) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas dan efisiensi usahatani tumpangsari integrasi ternak di lahan kering tanah Litosol; (2) peningkatan produktivitas usahatani tumpangsari integrasi ternak di lahan kering tanah Litosol; (3) peningkatan efisiensi usahatani tumpangsari integrasi ternak di lahan kering tanah Litosol; (4) peningkatan efektivitas usahatani tumpangsari integrasi ternak di lahan kering tanah Litosol; (5) mengetahui kemungkinan risiko lingkungan yang terjadi pada usahatani tumpangsari integrasi ternak di lahan kering tanah Litosol; (6) keberlanjutan usahatani tumpangsari integrasi ternak di lahan kering tanah Litosol; (7) peningkatan daya dukung lingkungan usahatani tumpangsari integrasi ternak di lahan kering tanah Litosol; dan (8) model peningkatan produktivitas, efisiensi, efektivitas, pendapatan, dan daya dukung lingkungan usahatani tumpangsari integrasi ternak di lahan kering tanah Litosol. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap yang terdiri dari 2 faktor, yaitu : faktor 1 : integrasi ternak sapi dan faktor 2 : sistem tanam. Faktor 1 : integrasi ternak sapi (I) yang terdiri dari 5 taraf, yaitu : I0 = tanpa integrasi ternak sapi (0 tahun), I1 = integrasi ternak sapi selama 1 tahun, I2 = integrasi ternak sapi selama 2 tahun, I3 = integrasi ternak sapi selama 3 tahun, I4 = integrasi ternak sapi selama 4 tahun, I5 = integrasi ternak sapi selama 5 tahun. Faktor 2 : sistem tanam (T) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : T1 = sistem tanam monokultur dengan tanaman kacang tanah, T2 = sistem tanam monokultur dengan tanaman jagung, T3 = sistem tanam tumpangsari tanaman kacang tanah dengan jagung. Hasil penelitian adalah : (1) faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan produktivitas usahatani tumpangsari integrasi ternak adalah : a) peningkatan harkat kesuburan tanah dari sebelum integrasi (Sangat Rendah), menjadi sedang pada setelah dilakukan integrasi selama 3 tahun, dan tinggi pada tahun ke 5, b) adanya hasil ganda pada sistem usahatani kacang tanah tumpangsari jagung dan usaha ternak. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan efisiensi adalah : a) pemanfaatan pupuk kandang sebagai input produksi usahatani tanaman, dan b) pemanfaatan brangkasan kacang tanah dan jagung untuk pakan ternak; (2) terjadi peningkatan produksi usahatani integrasi ternak pada usahatani kacangtanah tumpangsari jagung integrasi ternak secara signifikan. Peningkatan produktivitas segar brangkasan kacang tanah dari sebelum diolah dengan integrasi selama 5 tahun sebesar 762,16 %. Peningkatan produktivitas biji kering kacang tanah sebesar 655,56 %, peningkatan produktivitas segar brangkasan jagung dari 1.374,56 %, peningkatan produktivitas biji kering jagung meningkat 4.053,42 %. Terjadi peningkatan produksi usahatani ternak yang berupa produksi daging sapi sebesar 128,1 kg/ekor/6 bulan pemeliharaan. Terjadi peningkatan energi yang dihasilkan pada usahatani kacang tanah tumpangsari jagung integrasi ternak secara signifikan dari sebelum diolah dengan integrasi selama 5 tahun 47,34%; (3) terjadi peningkatan efisiensi secara ekonomis pada usahatani viii kacang tanah tumpangsari jagung integrasi ternak secara signifikan dari sebelum diolah dengan integrasi selama 5 tahun sebesar 8,45 %, terjadi peningkatan efisiensi secara energi pada usahatani kacang tanah tumpangsari jagung integrasi ternak secara signifikan dari sebelum diolah dengan integrasi selama 5 tahun sebesar 557,14 %; (4) terjadi peningkatan efektivitas usahatani kacang tanah tumpangsari jagung integrasi ternak secara signifikan dari sebelum diolah dengan integrasi selama 5 tahun sebesar 37,47%; (5) risiko lingkungan yang dimungkinkan timbul akibat kegiatan usahatani kacang tanah tumpangsari jagung integrasi ternak meliputi : a) risiko lingkungan CO2 (karbondioksida) skor 5,40 (sangat rendah), b) risiko lingkungan CH4 (metana) skor 9,00 (sangat rendah), c) risiko lingkungan N2O skor 36,0 (rendah), d) Risiko lingkungan NH3 (Amonia/Gas Berbau) skor 12,00 (sangat rendah); (6) keberlanjutan usaha pertanian ditunjukkan dengan meningkatnya harkat kesuburan tanah secara signifikan dimana I0 Sangat Rendah, meningkat menjadi I1 Rendah, I2 Rendah, I3 Sedang, I4 Sedang, dan I5 Tinggi; 7) terjadi peningkatan daya dukung lingkungan secara signifikan pada usahatani kacang tanah tumpangsari jagung integrasi ternak yang ditunjukkan dengan meningkatnya ketersediaan lahan secara signifikan dimana I0 0,13 ha; I1 0,64 ha; I2 0,89 ha; I3 1,03 ha; I4 1,16 ha; dan I5 1,28 ha; (8) ditemukan model peningkatan daya dukung lingkungan pada usahatani kacang tanah tumpangsari jagung integrasi ternak yaitu y = -0,043x2 + 0,431x + 0,774 dengan nilai R² = 0,985; model peningkatan hasil secara ekonomis pada usahatani kacang tanah tumpangasari jagung Integrasi y = -0.685x2 + 6.886x + 15.21 dengan nilai R² = 0.980; model peningatan produksi energi usahatani kacang tanah tumpangsari jagung integrasi ternak y = 1,634x2 – 7,129x – 41,25 dengan nilai R² = 0,322; model peningkatan efisiensi ekonomi usahatani kacang tanah tumpangsari jagung integrasi ternak y = -0,064x2 + 0,69x + 0,547 dengan nilai R² = 0,993; model peningkatan efisiensi energi usahatani kacang tanah tumpangsari jagung integrasi ternak y = 0,003x2 + 0,013x + 0.456 dengan nilai R2 = 0.661; dan model peningkatan efektivitas usahatani pada usahatani kacang tanah tumpangsari jagung integrasi ternak y = -0,12x2 + 1,176x + 8,606 dengan nilai R2 = 0,976. Kata kunci : daya dukung lingkungan, usahatani, tumpangsari, integrasi ternak, lahan kering
×
Penulis Utama : Suroyo
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T630209011
Tahun : 2014
Judul : Peningkatan Daya Dukung Lingkungan dalam Usahatani Tumpangsari Integrasi Ternak di Lahan Kering Tanah Litosol
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi : S-3 Penyuluhan Pembangunan (Pemberdayaan Masyarakat)
Kolasi :
Sumber : UNS- Pascasarjana Prodi Ilmu Lingkungan T630209011-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS.
2. Prof. Dr. Ir. Edi Purwanto, MSc.
3. Dr. Prabang Setyono, MSi.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.