ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik modul IPA terpaduberbasis inkuiri terbimbing tema keju, (2) kelayakan modul IPA terpadu berbasisinkuiri terbimbing tema keju, (3) efektivitas modul IPA terpadu berbasis inkuiriterbimbing tema keju, terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa.Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada prosedurpenelitian pengembangan Borg dan Gall yang terdiri dari 10 tahapan, yaitu: (1)penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2) perencanaan, (3) pengembanganproduk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi hasil uji coba awal, (6) uji lapangan utama,(7) revisi hasil uji lapangan utama, (8) uji lapangan operasional, (9) revisi produk akhir,dan (10) penyebaran produk. Prosedur penelitian pengembangan Borg dan Gall dengan10 tahapan tersebut dimodifikasi pada jumlah subjek ujicoba. Validasi produkdilakukan oleh 2 ahli materi, 2 ahli penyajian, 1 ahli bahasa, 1 ahli media, 2 ahlipendidikan, 1 praktisi guru IPA, dan 2 teman sejawat. Penelitian dilaksanakan diSMPN 1 Prambanan dengan subyek ujicoba awal terdiri dari 6 siswa kelas VII dan 1guru IPA, subjek uji lapangan utama 18 siswa kelas VII dan 2 guru IPA, serta subjekuji lapangan operasional yaitu 32 siswa kelas VII F dan 1 guru IPA. Uji efektivitaskelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan desain non-equivalent control group,yang di analisis menggunakan software SPSS dengan jenis uji Mann Whitney Testuntuk keterampilan proses sains dan hasil belajar sikap, sedangkan hasil belajarkognitif menggunakan Independent T-Test.Hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) karakteristik modul yang dikembangkanadalah konten IPA dipadukan dengan tipe connected, adanya tahapan inkuiriterbimbing pada modul yang menyajikan fenomena IPA dalam kehidupan sehari-hari,serta disusun sesuai Kurikulum 2013; (2) modul layak digunakan dengan perolehanskor modul siswa 3,76 (sangat baik) dan skor modul guru adalah 3,75 (sangat baik);ditinjau dari aspek isi modul layak sesuai dengan Kurikulum 2013, tujuan pembelajaransesuai dengan KD, keterkaitan materi jelas, tidak miskonsepsi, dan kontekstual; ditinjaudari aspek penyajian modul dinyatakan konsisten, logis, dan runtut; ditinjau dari aspekkebahasaan modul dinyatakan sesuai kaidah bahasa Indonesia yang benar, singkat,jelas, mudah dimengerti, dan konsisten; ditinjau dari aspek kegrafikan moduldinyatakan ukuran modul sesuai standar buku pemerintah, tipografi modul sesuai,gambar jelas, warna sesuai, serta proporsi gambar dengan teks sesuai; (3) modul efektifmeningkatkan keterampilan proses sains (sig. 0,000), hasil belajar sikap (sig. 0,000),dan hasil belajar kognitif (sig. 0,000). Besarnya peningkatan dilihat dari gainketerampilan proses sains 0,65 (sedang), gain sikap 0,65 (sedang), dan gain kognitif0,35 (sedang). Jumlah siswa yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)pada kelas eksperimen 18 siswa (56,25%), sedangkan pada kelas kontrol tidak ada yangmencapai nilai KKM.Kata kunci: modul, inkuiri terbimbing, keju, keterampilan proses sains, hasil belajar.ABSTRACTThis study aims to know: 1) the characteristics of integrated science modulebased on guided inquiry in Cheese theme, 2) the feasibility of an integrated sciencemodule based on guided inquiry in Cheese theme, 3) the effectiveness of an integratedscience module based on guided inquiry in Cheese theme, towards students scienceprocess skills and learning achievement.This study is research and development which refers to the Borg and Galldevelopment procedure, consisting of 10 stages: 1) research and information collection,2) planning, 3) develop preliminary form of product, 4) preliminary field testing, 5)main product revision, 6) main field testing, 7) operational product revision, 8)operational field testing, 9) final product revision, and 10) dissemination andimplementation. The Borg and Gall development procedure is modified on quantity ofsubject testing. Validation of products made by 2 material expert, 2 presentation expert,1 linguistic expert, 1 media expert, 2 education expert, 1 practitioner science teacher,and 2 colleagues. The experiment was conducted in Prambanan 1 Junior High Schoolwith initial testing subjects consisted of 6 students and 1 science teacher, the subject ofmain field testing are18 students and 2 science teacher, and the subject of operationalfield testing are 32 students of class VII F and 1 science teacher. The effectiveness ofan experimental class and control class using a non-equivalent control group design,were analyzed with SPSS software using Mann Whitney Test for analyzed of scienceprocess skills and attitudes, whereas cognitive using Independent T-Test.This study showed that: (1) the characteristics of the developed module isintegrated science content using connected type, guided inquiry on module presents thephenomenon of science in daily life, and prepared in accordance 2013 Curriculum; 2)module suitable to be used with very good category, with students modules scores was3.76 (very good) and teacher module score was 3.75 (very good); judging the contentaspect is worthy according to the 2013 Curriculum, learning objectives appropriatewith basic competence, clear material linkages, un misconceptions, and contextual;judging the presentation aspects of the module is declared consistent, logical, andcoherent; judging the aspects of language declared fit in Indonesian Grammar rules,concise, clear, easy to understand, and consistent; judging the aspects of graphicnessdeclared the standard module size according to the government standard books,typography module is compatible, the picture is clear, has appropriate color, as well asthe proportion of the image with the text is compatible; 3) module effectively improvescience process skills (sig. 0.000), attitude achievement (sig. 0.000), and cognitiveachievement (sig. 0.000). Science process skills gain are 0.65 (medium), attitude gain0.65 (medium), and cognitive gain 0.35 (medium). Students who reach the passinggrade in the experimental class are 18 students (56.25%), while the control classnobody reaches the passing grade.Keywords: module, guided inquiry, cheese, science process skills, learning achievement.