Penulis Utama : Koniawan Fajar Rahmanto
NIM / NIP : S831308025
×

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik modul IPA terpadu
berbasis inkuiri terbimbing tema keju, (2) kelayakan modul IPA terpadu berbasis
inkuiri terbimbing tema keju, (3) efektivitas modul IPA terpadu berbasis inkuiri
terbimbing tema keju, terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada prosedur
penelitian pengembangan Borg dan Gall yang terdiri dari 10 tahapan, yaitu: (1)
penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2) perencanaan, (3) pengembangan
produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi hasil uji coba awal, (6) uji lapangan utama,
(7) revisi hasil uji lapangan utama, (8) uji lapangan operasional, (9) revisi produk akhir,
dan (10) penyebaran produk. Prosedur penelitian pengembangan Borg dan Gall dengan
10 tahapan tersebut dimodifikasi pada jumlah subjek ujicoba. Validasi produk
dilakukan oleh 2 ahli materi, 2 ahli penyajian, 1 ahli bahasa, 1 ahli media, 2 ahli
pendidikan, 1 praktisi guru IPA, dan 2 teman sejawat. Penelitian dilaksanakan di
SMPN 1 Prambanan dengan subyek ujicoba awal terdiri dari 6 siswa kelas VII dan 1
guru IPA, subjek uji lapangan utama 18 siswa kelas VII dan 2 guru IPA, serta subjek
uji lapangan operasional yaitu 32 siswa kelas VII F dan 1 guru IPA. Uji efektivitas
kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan desain non-equivalent control group,
yang di analisis menggunakan software SPSS dengan jenis uji Mann Whitney Test
untuk keterampilan proses sains dan hasil belajar sikap, sedangkan hasil belajar
kognitif menggunakan Independent T-Test.
Hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) karakteristik modul yang dikembangkan
adalah konten IPA dipadukan dengan tipe connected, adanya tahapan inkuiri
terbimbing pada modul yang menyajikan fenomena IPA dalam kehidupan sehari-hari,
serta disusun sesuai Kurikulum 2013; (2) modul layak digunakan dengan perolehan
skor modul siswa 3,76 (sangat baik) dan skor modul guru adalah 3,75 (sangat baik);
ditinjau dari aspek isi modul layak sesuai dengan Kurikulum 2013, tujuan pembelajaran
sesuai dengan KD, keterkaitan materi jelas, tidak miskonsepsi, dan kontekstual; ditinjau
dari aspek penyajian modul dinyatakan konsisten, logis, dan runtut; ditinjau dari aspek
kebahasaan modul dinyatakan sesuai kaidah bahasa Indonesia yang benar, singkat,
jelas, mudah dimengerti, dan konsisten; ditinjau dari aspek kegrafikan modul
dinyatakan ukuran modul sesuai standar buku pemerintah, tipografi modul sesuai,
gambar jelas, warna sesuai, serta proporsi gambar dengan teks sesuai; (3) modul efektif
meningkatkan keterampilan proses sains (sig. 0,000), hasil belajar sikap (sig. 0,000),
dan hasil belajar kognitif (sig. 0,000). Besarnya peningkatan dilihat dari gain
keterampilan proses sains 0,65 (sedang), gain sikap 0,65 (sedang), dan gain kognitif
0,35 (sedang). Jumlah siswa yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
pada kelas eksperimen 18 siswa (56,25%), sedangkan pada kelas kontrol tidak ada yang
mencapai nilai KKM.
Kata kunci: modul, inkuiri terbimbing, keju, keterampilan proses sains, hasil belajar.
ABSTRACT
This study aims to know: 1) the characteristics of integrated science module
based on guided inquiry in Cheese theme, 2) the feasibility of an integrated science
module based on guided inquiry in Cheese theme, 3) the effectiveness of an integrated
science module based on guided inquiry in Cheese theme, towards students science
process skills and learning achievement.
This study is research and development which refers to the Borg and Gall
development procedure, consisting of 10 stages: 1) research and information collection,
2) planning, 3) develop preliminary form of product, 4) preliminary field testing, 5)
main product revision, 6) main field testing, 7) operational product revision, 8)
operational field testing, 9) final product revision, and 10) dissemination and
implementation. The Borg and Gall development procedure is modified on quantity of
subject testing. Validation of products made by 2 material expert, 2 presentation expert,
1 linguistic expert, 1 media expert, 2 education expert, 1 practitioner science teacher,
and 2 colleagues. The experiment was conducted in Prambanan 1 Junior High School
with initial testing subjects consisted of 6 students and 1 science teacher, the subject of
main field testing are18 students and 2 science teacher, and the subject of operational
field testing are 32 students of class VII F and 1 science teacher. The effectiveness of
an experimental class and control class using a non-equivalent control group design,
were analyzed with SPSS software using Mann Whitney Test for analyzed of science
process skills and attitudes, whereas cognitive using Independent T-Test.
This study showed that: (1) the characteristics of the developed module is
integrated science content using connected type, guided inquiry on module presents the
phenomenon of science in daily life, and prepared in accordance 2013 Curriculum; 2)
module suitable to be used with very good category, with students modules scores was
3.76 (very good) and teacher module score was 3.75 (very good); judging the content
aspect is worthy according to the 2013 Curriculum, learning objectives appropriate
with basic competence, clear material linkages, un misconceptions, and contextual;
judging the presentation aspects of the module is declared consistent, logical, and
coherent; judging the aspects of language declared fit in Indonesian Grammar rules,
concise, clear, easy to understand, and consistent; judging the aspects of graphicness
declared the standard module size according to the government standard books,
typography module is compatible, the picture is clear, has appropriate color, as well as
the proportion of the image with the text is compatible; 3) module effectively improve
science process skills (sig. 0.000), attitude achievement (sig. 0.000), and cognitive
achievement (sig. 0.000). Science process skills gain are 0.65 (medium), attitude gain
0.65 (medium), and cognitive gain 0.35 (medium). Students who reach the passing
grade in the experimental class are 18 students (56.25%), while the control class
nobody reaches the passing grade.
Keywords: module, guided inquiry, cheese, science process skills, learning achievement.

×
Penulis Utama : Koniawan Fajar Rahmanto
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S831308025
Tahun : 2015
Judul : Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing dengan Tema Keju untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VII
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2015
Program Studi : S-2 Pendidikan Sains
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Pendidikan Sains-S831308025-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. M. Masykuri, M.Si.
2. Prof. Dr. Widha S., M.Pd.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.