ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) biografi genealogiAbdurrahman Wahid; (2) perantauan intelektual Abdurrahman Wahid ketikaremaja; dan (3) pemikiran Abdurrahman Wahid dalam konteks keberagamankehidupan di Indonesia dan relasi agama dan negara.Metode yang digunakan adalah metode kualitatif fenomenologi. Langkahlangkahyang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: pengumpulan data, reduksidata, penyajian data, dan menyusun kesimpulan. Sumber data yang dipakai adalahnarasumber dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studipustaka dan wawancara. Validitas data dilakukan dengan melakukan trianggulasisumber dan metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisisdata interaktif.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) AbdurrahmanWahid adalah salah satu tokoh nasional Indonesia yang mempunyai garisketurunan darah biru dari Hasyim Asy’ari yang merupakan pendiri PondokPesantren Tebuireng dan Pendiri Nahdlatul Ulama; (2) Abdurrahman Wahidmempunyai genealogi, pengalaman pendidikan, dan pergaulan yangmenyebabkannya mempunyai pemikiran bersifat liberal, moderat, dan progresif;(3) bagi Abdurrahman Wahid, agama dengan negara mempunyai relasi yangbersifat simbiotik mutualisme. Relasi simbiotik agama dengan negara di Indonesiatermaktub dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan semboyanBhinneka Tunggal Ika. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 merupakanbentuk negara final yang terbaik. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945menjadi sebuah wadah yang mampu mengayomi adanya keberagaman masyarakatIndonesia. Materi mengenai Abdurrahman Wahid dapat disisipkan melaluipembelajaran Sejarah Kelas XII IPS (KTSP) dalam materi sistem pemerintahanyang pernah ada di Indonesia, mulai dari Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi.Guru seyogyanya tidak hanya mengajarkan bagaimana ciri pemerintahan,bagaimana proses berjalannya sistem pemerintahan, kelebihan dan kelemahan darisistem pemerintahan tersebut, namun juga menyampaikan keteladanan dari tokohtokohyang pernah menjadi pemimpin di Indonesia saat menjalankan sistempemerintahan. Sikap-sikap positif yang ditunjukkan Abdurrahman Wahid selamaini dapat kita ambil sebagai pembelajaran dan teladan baik, antara lain,demokratis, anti-diskriminasi, dan menjunjung tinggi sikap pluralisme.Kata kunci: Relasi Agama dan Negara, Simbiotik, Pancasila Dan Undang-Undang Dasar 1945.ABSTRACTThis research is aimed at to know: (1) genealogy biography ofAbdurrahman Wahid; (2) intellectual abroad of Abdurrahman Wahid when he wasteenager; and (3) Abdurrahman Wahid’s thought in the context of diversity ofIndonesia and the relation of religion and state.The method that used is phenomenology qualitative method. The stepsdone in this research covers: collecting data, data reduction, data display, anddrawing conclusion. The sources of the research are interview and document. Thetechniques of collecting data in this research are literature review and interview.The validity of the data is done by data source and method triangulation. Thetechnique of analyzing data is interactive technique.Based on the results of the research, it can be concluded that: (1)Abdurrahman Wahid is one of prominent figure of Indonesia has to be descendantof aristocrat of Hasyim Asy’ari who was founder of Tebuireng Muslim BoardingSchool and founder of Nahdlatul Ulama; (2) Abdurrahman Wahid has genealogy,education, and social intercourse experience that makes he has liberal, moderate,and progressive thought; (3) there is mutual symbiotic correlation betweenreligion and state, both working together in the community, nation and religionprotects religious life even guiding life in the country. Symbiotic relation ofreligion and state in Indonesia is stated in Pancasila, Indonesian ConstitutionalLaw 1945, and Bhinneka Tunggal Ika slogan. Pancasila and the Constitution of1945 is the final form of the best. Pancasila and the Constitution of 1945 into aplatform capable of shelters a diversity of the Indonesian community. Thematerial about Abdurrahman Wahid can be inserted in History subject grade 12stSocial (KTSP) in the material of the government system that have ever existed inIndonesia, starting from Old Order, New Order Government, until Reformation.The teacher should not only teach about the characteristics of government, howthe running of the government is, the plus and minus of the government system,but also tell about the model of the figures that had ever been the leader in thatgovernment system. Positive behavior of Abdurrahman Wahid that shown up untilnow as a learning and good model, are democratic, anti-discrimination, andrespect about pluralism.Keywords: The Relation of Religion and State, Symbiotic, Pancasila andIndonesian Constitutional Law 1945.