Penulis Utama : Iin Hariyani
NIM / NIP : K1310037
×

ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Learning Cycle 7E berbasis Inkuiri siswa kelas VIII F SMP Negeri 14 Surakarta dan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan kemampuan matematika siswa kelas VIII F SMP Negeri 14 Surakarta melalui penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E berbasis Inkuiri
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data aktivitas belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Aktivitas belajar siswa yang yang diamati menyangkut 4 aspek, yaitu kegiatan visual, kegiatan lisan, kegiatan menulis dan kegiatan motorik. Data aktivitas belajar diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran, sedangkan untuk data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa diperoleh dari hasil tes akhir siklus. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah setidaknya pada kegiatan visual siswa yang mencapai kategori aktivitas tinggi mencapai 80% dari jumlah siswa di kelas, pada kegiatan lisan siswa yang mencapai kategori aktivitas tinggi mencapai 60% dari jumlah siswa di kelas, pada kegiatan menulis siswa yang mencapai kategori aktivitas tinggi mencapai 75% dari jumlah siswa di kelas, , pada kegiatan motorik siswa yang mencapai kategori aktivitas tinggi mencapai 70% dari jumlah siswa di kelas dan setidaknya 70%  dari jumlah total siswa mencapai skor kemampuan pemecahan lebih dari atau sama dengan 7 untuk setiap soal. Dimana skor tersebut diperoleh dari 2 skor maksimal untuk tahap memahami masalah, 4 skor maksimal untuk tahap merencanakan penyelesaian, dan minimal 1 skor untuk tahap melaksanakan rencana penyelesaian.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E berbasis inkuiri yang dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa adalah sebagai berikut: a) Kegiatan Pendahuluan: Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. i) Tahap Elicit: Guru menyelidiki kemampuan yang telah dimiliki siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan siswa sebelumnya. ii) Tahap Engage: Guru memberikan permasalahan disertai gambar ilustrasi terkait materi yang akan dipelajari untuk motivasi dan merangsang keingintahuan siswa. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru membagi siswa kedalam kelompok secara heterogen. Guru menyampaikan bahwa akan ada penghargaan bagi siswa yang aktif. b) Kegiatan Inti: iii) Tahap Explore: Guru membagikan LKS dan alat peraga kepada masing-masing kelompok. Guru menjelaskan garis besar prosedur kerja untuk percobaan kemudian memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Guru meminta siswa untuk melakukan eksperimen sesuai petunjuk pada LKS kemudian siswa diminta berdiskusi dalam kelompoknya untuk membahas permasalahan yang ada di LKS yang sudah dibagikan. Guru mengawasi jalannya diskusi dan memfasilitasi siswa jika ada kesulitan, memotivasi siswa dan mengingatkan sisa waktu agar siswa bekerja lebih cepat, dan menegur dengan tegas jika ada siswa yang gaduh atau mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran. iv) Tahap Explain: Guru meminta perwakilan dari kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Pada saat presentasi dibentuk forum diskusi kelas, sehingga terjadi umpan balik dari siswa dalam kelompok lain. Guru mengklarifikasi hasil diskusi yang telah dipresentasikan. v) Tahap Elaborate: Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada LKS, dan selama diskusi berlangsung guru mengawasi, mengontrol jalannya diskusi dan memfasilitasi siswa jika ada kesulitan. Guru meminta perwakilan beberapa kelompok untuk menuliskan jawabannya di papan tulis. Guru bersama dengan siswa membahas jawaban di papan tulis. c) Penutup: vi) Tahap Evaluate: Guru memberikan kuis individu kepada siswa berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari pada hari itu dan meminta agar siswa mengerjakan secara individu. Setelah siswa selesai mengerjakan kuis individu, lembar jawab siswa dikumpulkan. vii) Tahap Extend: Guru memberikan beberapa contoh permasalahan sehari-sehari yang mengkaitkan konsep lain dengan konsep materi pelajaran pada hari itu. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif selama proses pembelajaran. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan pelajaran yang didapat pada hari itu. Kemudian guru menginformasikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang dan meminta siswa untuk mempelajari secara mandiri di rumah.
Berdasarkan hasil observasi, aktivitas belajar untuk setiap aspek pada prasiklus persentase aktivitas belajar pada kegiatan visual yang mencapai kategori aktivitas belajar tinggi sebesar 60% dari seluruh siswa dikelas, setelah dilakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 7E berbasis inkuiri pada siklus I meningkat menjadi 75%, pada siklus II meningkat menjadi 85%. Pada aspek kegiatan lisan sebesar 25% pada prasiklus meningkat menjadi 47,5% pada siklus I dan meningkat menjadi 65% pada siklus II. Pada kegiatan menulis sebesar 50% pada prasiklus meningkat menjadi 72,5% pada siklus I dan meningkat menjadi 77,5% pada siklus II. Pada kegiatan motorik sebesar 35% pada prasiklus meningkat menjadi 62,5% pada siklus I dan meningkat menjadi 70% pada siklus II. Sedangkan dari hasil tes akhir siklus, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa mengalami peningkatan dari prasiklus sebesar 35% dari seluruh siswa dikelas yang memperoleh skor kemampuan pemecahan masalah =7 pada setiap soal menjadi 60% pada siklus I meningkat lagi menjadi 75% pada siklus II.
Kata kunci: Learning Cycle 7E, Inkuiri, Learning Cycle 7E Berbasis Inkuiri, aktivitas belajar, pemecahan masalah
ABSTRACT
The research aims to describe the learning implementation using  7E Learning Cycle Inquiry-based of VIII F students SMP Negeri 14 Surakarta and to know the learning activity development and problem solution ability which can upgrade the students’ learning activity and problem solution ability in mathematics. The obtained data in this research were the students’ learning activity and problem solution ability in mathematics. Student’s learning activity observed consist of four aspect such as visual activity, verbal, writing, and motor activities. The data of learning activities were obtained from the observation during the learning process, meanwhile the students’ problem solution ability in mathematics were obtained from the result of final tes. The success indicator of this research was the students achieving high activity category reaching 80% of the total students in the class, reaching 60% of the total students in the class on the verbal activity, reaching 75% of the total students in the class on writing activity, reaching 70% of the total students in the class on motor activity, and at least 70% of total students get seven or more score of solving ability in each question. In which, the score obtained from maximal two score in problem understanding, four score in problem solving, and two scores minimum for the solution plan’s implementation.
The result of this research conclude that the implementation of learning process using 7E Learning Cycle inquiry-based increasing the students learning activity and problem solving ability in mathematics are as follows: a) Introduction Activity: Teacher says greeting, checks the students attendance, then delivers the learning objective. i) Elicit phase: Teacher observes the students’ knowledge by giving questions related to the students’ previous study. ii) Engage phase: Teacher gives problem with its illustration related to the material will be learned to motivate and stimulate students’ curiosity. Teacher informs the plan of learning activities will be done. Teacher divides the students into a group heterogeneously. Teacher conveys that there will be an appreciation for students who are active in the learning activity and urge students to participate actively. b) Core Activity: iii) Explore phase: Teacher distributes worksheets and props to each group. Teacher explains the outline procedure for experimental work then provide opportunity to students to ask if it was less clear. Teacher asks the students to conduct the experiment as the given instruction in worksheet then discuss it in a group to solve the problem in the worksheet. Teacher supervises the discussion and facilitates the students if there are difficulties, motivates the student and reminds the time left so the students have to work more quickly. Teacher also reprimands the rowdy student who bother the learning activity distinctly. iv) Explain phase: Teacher asks a representation from group to present the discussion result in front of the class. The presentation formed as class discussion forum so the other groups can give feedback. Teacher clarifies the discussion results that has been presented. v) Elaborate phase: Teacher asks student to answer the question in worksheet. Teacher supervises, controls, and facilitates the students’ discussion. Teacher asks a representation from some groups to write their answer on the board. Then teacher and students discuss the answer on the board together. c) Closing: vi) Evaluate phase: Teacher gives an individual quiz related with learned material to student and asks them to do it individually. Then the students collect the answer after finishing their work. vii) Extend Phase: Teacher gives some sample of everyday problems which connecting the concept of learned material to the other concept. Teacher gives appreciation to students who are active during learning process. Teacher and students summarize the learned course. Then teacher informs the student about the following material will be learned and asks them to study it independently at home.
Based on the observation result, learning activities’ pre-cycle percentage of each aspects on visual activity reaching the category of high learning activity for 60% of total students in class. The learning activity on cycle I increased to 75% after 7E Learning Cycle inquiry-based applied, then increased to 85% on cycle II. In verbal activity aspect the pre-cycle of 25% increase to 47,5% on cycle I and increase to 70% on cycle II. In writing activity, the 50% on pre-cycle increased to 72.5% on cycle I and increased to 77.5% on cycle II. The pre-cycle 35% of motor ability increased to 2.5% on cycle I and increased to 70% on cycle II.  Meanwhile, the result of the final test cycle indicates that students’ mathematical problem solving ability in pre-cycle 35% of total students in class who get score more than seven in problem solving ability on each questions increased to 60% on cycle I and increased to 75% on cycle II.
Keywords: 7E Learning Cycle, Inquiry, 7E Learning Cycle inquiry-based, learning activity, problem solving

×
Penulis Utama : Iin Hariyani
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K1310037
Tahun : 2015
Judul : Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7e Berbasis Inkuiri sebagai upaya untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014
Edisi :
Imprint : Surakarta - FKIP - 2015
Program Studi : S-1 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-FKIP Jur. Pendidikan Matematika-K1310037-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Budi Usodo, M.Pd.
2. Dhidhi Pambudi, S.Si, M.Cs.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.