ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan permasalahan, pertama bagaimana pelaksanaan pemungutan pajak hotel kategori rumah kos di kota Surakarta. Kedua,apakah hambatan yang dialami Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset kota Surakarta dalam pemungutan pajak hotel khususnya pada sektor usaha indekos.
Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris. Data yang diperoleh adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan studi kepustakaan dan studi lapangan yang dilakukan dengan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan pajak oleh wajib pajak indekos di wilayah Kota Surakarta sangatlah minim. Kendala yang dialami Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Kota Surakarta diantaranya ketidakpatuhan wajib pajak dalam membayar pajak, manipulasi besarnya pajak yang seharusnya ditanggung oleh wajib pajak, penghindaran pajak, minimnya penegakan sanksi bagi para wajib pajak yang tidak taat, dan kecemburuan diantara wajib pajak.
Sebagai saran bagi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Kota Surakarta, perlu adanya penerapan sanksi yang akan menimbulkan efek jera bagi para wajib pajak yang tidak taat demi meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak. Pemerintah juga perlu mengkaji ulang mengenai perubahan kriteria hotel rumah kos yang berdasarkan jumlah kamar menjadi jumlah omzet yang didapat, dikarenakan banyak sekali rumah kos yang memiliki omzet yang besar walaupun hanya memiliki jumlah kamar kurang dari sepuluh.
Kata Kunci: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Kota Surakarta, Pajak Hotel, Patuh Pajak.
ABSTRACT
This research examines and describes the problems, how to implement the tax collection on the boarding house hotel  in Surakarta City, and what is the problem of  Office for Management of Regional Revenue, Finance and Assets of Surakarta City for collecting tax on boarding house hotel.
This research is empirical legal research. Use primary data and secondary data for this research. Data collection techniques used is library data and field data that be collected by interview.
The results shows that tax obedience level of boarding house tax payer in Surakarta City is very low. The problems of Office for Management of Regional Revenue, Finance and Assets of Surakarta City such as the disobedience of tax payer, manipulation of how many tax value that tax payer has to pay, tax avoidance, minimum of law enforcement for tax payer who are not obey, and the jealousy among tax payers.
As sugestions, Office for Management of Regional Revenue, Finance and Assets of Surakarta City should to punish everyone that not pay the tax for increase the obedience of tax payer. Government should to re-analyze the change boarding house hotel that based on number of room to omzet, because so many boarding house that have big omzet even have rooms less than 10 (ten).
Keywords :Office for Management of Regional Revenue, Finance and Assets of Surakarta City, Hotel Tax, Tax Obedience.