×
ABSTRACT
This research uses descriptive qualitative method. The sources of the data are the film entitled “The Gods Must be Crazy” and its transcript.
The aims of this research are 1) to find out the types of commissive utterances used by the characters in the film entitled “The God Must be Crazy”, 2) to describe how the characters use the strategy in uttering commissive utterances, and 3) to describe the context of situation in which each commissive utterance is used by the characters of the film entitled “The Gods Must be Crazy”. To achieve the aims, the data are analyzed using (1) Austin’s three acts to infer the illocutionary act of each utterance, (2) Searle’s theory to identify the type of the commissive utterances, and (3) Beebe et al. and Charter’s theories to describe the strategy in employing the commissive utterances. The writer also uses Ethnography of Communication with SPEAKING formula as the guideline to describe the context of situation.
The findings of this research are 1) the types of commissive utterances employed by the characters of the film entitled “The Gods Must be Crazy” are promise, refusal, threat, and offer; 2) most of characters in the film entitled “The Gods Must be Crazy” use indirect speech acts in general, and in employing commissive utterances, most of the characters uses explanation, excuse or reason in employing refusals, using If-then in employing threat, using interrogative with modal and justification in employing offers; 3) the factors like social status of the interlocutors, the relationship between the participants, and the situation when the conversation occurs do influence the way of the characters in the film entitled “the Gods Must be Crazy” in choosing the strategy of employing the utterances.
Keywords: pragmatic, speech act, commissive
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah film yang berjudul “The Gods Must be Crazy” dan beserta transkripnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui jenis-jenis komisif yang digunakan oleh karakter dalam film berjudul “The Gods Must be Crazy”, 2) mendeskripsikan bagaimana karakter menggunakan strategi dalam pengucapan ungkapan komisif, dan 3) mendeskripsikan konteks situasi dimana ungkapan komisif digunakan oleh karakter dalam film berjudul “The Gods Must be Crazy”. Untuk mencapai tujuan, data dianalisis menggunakan tiga tindak tutur Austin untuk menyimpulkan ilokusi ungkapan, teori Searle untuk mengidentifikasi jenis ungkapan komisif, dan teori Beebe, dkk. dan Charter untuk mendeskripsikan strategi dalam menggunakan ungkapan komisif. Penulis juga menggunakan Etnografi Komunikasi dengan formula SPEAKING sebagai panduan untuk mendeskripsikan konteks situasi.
Hasil dari penelitian ini adalah 1) jenis-jenis ungkapan komisif yang digunakan oleh karakter film yang berjudul “The Gods Must be Crazy” adalah berjanji, menolak, mengancam, dan menawarkan; 2) karakter dalam film berjudul “The Gods Must be Crazy” menggunakan tindak tutur tidak langsung secara umum, dan dalam menggunakan ungkapan komisif, para karakter paling banyak menggunakan penjelasan atau alasan dalam menggunakan penolakan, memakai If-then dalam menggunakan pengancaman, dan memakai interogatif dengan kata bantu dan justifikasi dalam menggunakan penawaran; 3) faktor-faktor seperti status sosial teman bicara, hubungan antara partisipan, dan situasi ketika pembicaraan terjadi mempengaruhi cara karakter dalam film berjudul “The Gods Must be Crazy” dalam memilih strategi penggunaan ungkapan.
Kata kunci: pragmatik, tindak tutur, komisif