×
ABSTRAK
Ada dua permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimanakah wujud penanda leksikal tindak tutur komisif “berjanji” yang digunakan oleh Jokowi dan Prabowo dalam acara “Debat Capres 2014” di televisi? dan (2) Bagaimanakah strategi kesantunan yang digunakan oleh Jokowi dan Prabowo dalam acara “Debat Capres 2014” di televisi?.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan wujud penanda leksikal tindak tutur komisif “berjanji” yang dugunakan oleh Jokowi dan Prabowo dalam acara “Debat Capres 2014” di televisi; dan (2) Mendeskripsikan strategi kesantunan yang digunakan oleh Jokowi dan Prabowo dalam acara “Debat Capres 2014” di televisi.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan bersifat deskriptif. Penelitian ini menggunakan data berupa tuturan yang mengandung penanda leksikal tindak tutur komisif “berjanji” dan strategi kesantunan yang digunakan oleh Jokowi dan Prabowo di televisi beserta konteks yang menyertainya. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari acara “Debat Capres 2014” yang menampilkan penggunaan bahasa berupa jenis tindak tutur komisif “berjanji” dan strategi kesantunan. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam dan teknik catat. Metode yang digunakan adalah metode padan pragmatik dan kontekstual. Analisis data menggunakan teknik cara-tujuan (means-end) dengan metode penyajian hasil analisis data dilakukan secara informal.
Berdasarkan analisis terhadap data maka diperoleh dua simpulan, yakni: Pertama, terdapat empat wujud penanda leksikal tindak tutur komisif “berjanji” dalam acara “Debat Capres” 2014. Wujud penanda Leksikal tersebut meliputi: (1) Akan; (2) Pasti; (3) Insya-Allah; dan (4) Harus. Kedua, terdapat empat strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi. Strategi yang digunakan meliputi (1) Strategi Langsung; (2) Strategi Kesantunan Positif; (3) Strategi Kesantunan Negatif; dan (4) Strategi Kesantunan Tidak Langsung.