ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji dan menjawab permasalahan mengenai kesesuaian penggunaan asas in dubio pro reo oleh terdakwa sebagai dasar pengajuan kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi dalam perkara menggunakan surat palsu dengan ketentuan Pasal 253 KUHAP. Adapun kajian selanjutnya mengenai kesesuaian pertimbangan Hakim Mahkamah Agung dalam memeriksa dan memutus pengajuan kasasi terdakwa dalam perkara menggunakan surat palsu dengan ketentuan KUHAP.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum doktrinal atau normative yang bersifat preskriptif dan terapan. Teknik pengumpulan bahan hukum dalam penelitian ini adalah dengan studi kepustakaan, dilaksanakan dengan membaca dan mempelajari isi bahan-bahan hukum primer dan bahan-bahan hukum sekunder hasil dari studi kepustakaan untuk mengumpulkan dan menyusun penulisan hukum yang berhubungan dengan  masalah yang diteliti. Bahan hukum yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan pendekatan kasus (case approach). Berdasarkan dari jenis penelitiannya, maka teknik analisis bahan  hukum yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan metode deduksi silogisme yaitu untuk merumuskan fakta hukum dengan cara membuat konklusi atas premis mayor dan premis minor.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa alasan yang digunakan oleh Para Terdakwa telah sesuai dengan ketentuan pasal 253 ayat (1) huruf a KUHAP yang mengatur secara limitative alasan-alasan pengajuan kasasi dan Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung dalam memeriksa dan memutus pengajuan kasasi para terdakwa dalam perkara menggunakan surat palsu Nomor: 2175/K/Pid/2007 dapat dibenarkan dan telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang dalam hal ini adalah Pasal 256 KUHAP.
Kata Kunci: kasasi, asas in dubio pro reo, surat palsu
ABSTRACT
This research aimed to study and to answer the problem concerning the compatibility of in dubio pro reo principle use by the defendant as the rationale of appeal to the Supreme Court against the Provincial Court’s Verdict in counterfeit letter case and the provision of Article 253 of KUHAP. This research also studied the compatibility of Judge of Supreme Court’s deliberation in examining and deciding on the defendants’ appeal in counterfeit letter use case and the provision of KUHAP.
This study was a doctrinal or normative law research that was prescriptive and applied in nature. Technique of collecting data used in this research was library study, conducted by studying the content of primary and secondary law materials resulting from the library study to collect and to organize the legal writing related to the problem studied. The law materials collected was then analyzed using case approach. Considering the type of research, the technique of analyzing law material used by the writer was deductive syllogism, formulating the legal fact by means of drawing a conclusion from major and minor premises.
Considering the result of research, it could be concluded that the rationale the defendants used had been consistent with the provision of article 253 clause (1) letter a of KUHAP governing the reasons of appeal to Supreme Court restrictively and the of Supreme Court’s deliberation in examining and deciding on the defendants’ appeal in counterfeit letter use case Number: 2175/K/Pid/2007 could be justified and had been consistent with the legislation, in this case the Article 256 of KUHAP.
Keywords: appeal to Supreme Court, in dubio pro reo principle, counterfeit letter