×
ABSTRAK
Surakarta mempunyai 5 (lima) kecamatan dimana kecamatan dengan kepadatan tertinggi adalah Serengan dan kecamatan dengan kepadatan terendah adalah Jebres. Di Serengan terdapat satu kelurahan dengan kepadatan tertinggi yaitu Danukusuman, sedangkan Mojosongo adalah kelurahan dengan kepadatan terendah di Kecamatan Jebres. Perbedaan kepadatan permukiman dapat menimbulkan perbedaan kegiatan masyarakat yang tinggal di lokasi tersebut. Hal ini juga dapat berpengaruh terhadap kebutuhan dan pola penyediaan infrastruktur permukiman (variasi aktor dan detail kerjasama). Oleh karena itu, kajian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan karakteristik pola penyediaan infrastruktur permukiman padat tinggi dan rendah di Kelurahan Danukusuman dan Mojosongo. Untuk mencapai tujuan penelitian dilakukan beberapa langkah yakni analisis perbandingan karakteristik lokasi permukiman baik dari segi fisik, ekonomi maupun sosial budaya, lalu dilakukan analisis perbandingan karakteristik infrastruktur yang tersedia berdasar SNI. Langkah terakhir adalah analisis untuk mendeksripsikan dan membandingkan pola penyediaan infrastruktur permukiman di Danukusuman dan Mojosongo. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara permukiman padat tinggi (Danukusuman) dan permukiman padat rendah (Mojosongo) baik dari segi karakter lokasi, karakteristik infrastruktur dan pola penyediaannya. Sedikit perbedaan ditemukan pada tingkat ekonomi dan penyediaan IPAL komunal yang langsung dipengaruhi oleh kepadatan permukiman, sedangkan perbedaan pola penyediaan air bersih lebih dipengaruhi oleh karakter lokasi/karakter fisik permukiman.
Kata Kunci : padat tinggi dan rendah, Infratsruktur permukiman, pola penyediaan infrastruktur.
ABSTRACT
Surakarta has five subdistricts. Subdistrict with the highest density is Serengan and subdistrict with the lowest density is Jebres. In Serengan, Danukusuman is the crowded, whereas in Jebres, Mojosongo is the lowest density. Density differences can result in differences in the activity of the people who live. Then can affect the differences in infrastructure needs and patterns of settlement there is the provision of infrastructure (actor variations and details of cooperation). So, this study done to know the characteristic comparison of high and low density settlements infrastructure provision pattern in Danukusuman and Mojosongo. To gain it, carried out a comparative analysis of settlement characteristics both in terms of physical, economic and socio-cultural. further analysis is to compare the characteristics of the infrastructure available with the applicable standards (SNI). then, final analysis is to determine and compare the pattern of provision of infrastructure and settlements in Danukusuman and Mojosongo. the results of the analysis is known that that there was no significant difference between high dense settlements (Danukusuman) and low dense settlements (Mojosongo) both from the aspect of the character of the location, infrastructure preparation and provision pattern. Only difference is quite prominent at the level of the economy and the provision of communal wastewater infrastructure that influenced by the density of settlement, while the difference in the provision of clean water is more influenced by the character of the location / the physical settlement.
Keywords: high and low density, settlement infrastructure, pattern of provision of infrastructure