ABSTRAK
Era otonomi daerah yang dimulai pada reformasi Indonesia tahun 1998, telah membawa banyak perubahan pada sistem negara. Termasuk di dalamnya adalah sistem keuangan negara, di dalamnya terdapat mekanisme dana perimbangan keuangan pusat dan daerah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ada atau tidaknya terjadi fenomena flypaper effect atau fenomena kertas lalat dalam sistem perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia, serta menganalisis faktor penyebab ada atau tidaknya terjadi fenomena flypaper effect dalam sistem perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia, selama kurun waktu tahun 2010-2013.
Dalam penelitian, menggunakan pemodelan regresi linier metode OLS (Ordinary Least Square), dengan variabel tergantung adalah Belanja Daerah dan variabel bebas terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Kapasitas Fiskal (KF), Penerimaan Pembiayaan (PnP) dan Pengeluaran Pembiayaan (PgP). Data yang digunakan data APBD Kabupaten / Kota seluruh Indonesia.    
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa terjadi fenomena flypaper effect pada tahun 2010, 2011 dan 2013. Sedangkan pada tahun 2012 tidak bisa disimpulkan karena DAU tidak masuk model persamaan karena terdapat gejala heteroskedastisitas.
Selanjutnya penyebab terjadinya fenomena flypaper effect disimpulkan bahwa sistem keuangan negara yang mengatur mekanisme perimbangan keuangan pusat dan daerah yang menyebabkan terjadinya fenomena flypaper effect.
Terjadinya fenomena flypaper effect pada sistem keuangan negara di Indonesia adalah suatu hal yang terstruktur, sistematis dan bukanlah hal yang negatif, namun justru suatu hal yang positif. Flypaper effect dalam mekanisme perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Indonesia adalah suatu keniscayaan.
Kata Kunci :    flypaper effect, Anggaran, APBD, Keuangan Negara, DAU, DBH.
ABSTRACT
Regional autonomy reforms that began in Indonesia in 1998, has brought many changes to the state system. These include the country's financial system, in which there is a central and local financial balance fund mechanism.
This study aimed to analyze whether or not the flypaper effect phenomena in the system of financial balance between central and local governments in Indonesia, as well as to analyze the causes of the presence or absence flypaper effect phenomenon occurred in the system of financial balance between central and local governments in Indonesia, during the period 2010-2013.
In the study, using linear regression modeling OLS (Ordinary Least Square), the dependent variable is the Belanja Daerah and independent variables consist of the General Allocation Fund (Dana Alokasi Umum /DAU), Fiscal Capacity (Kapasitas Fiskal/KF), Revenue Financing (Penerimaan Pembiayaan/PnP) and Expenditure Financing (Pengeluaran Pembiayaan/PgP). The data used in the data Kabupaten / Kota throughout Indonesia.
The final conclusion is that the flypaper effect phenomenon occurred in 2010, 2011 and 2013. While in 2012 could not be concluded due to the DAU does not enter the model equations as there are symptoms of heteroscedasticity.
Furthermore, the cause of the flypaper effect phenomenon concluded that the financial system of the country that regulate the financial balance between the center and the regions that lead to the flypaper effect phenomenon.
The occurrence of the flypaper effect phenomenon on the country's financial system in Indonesia is something structured, systematic and not a negative thing, but it is a positive thing. Flypaper effect in the mechanism of financial balance between the central government and local governments in Indonesia is a necessity.
Key word:    flypaper effect, Anggaran, APBD, Keuangan Negara, DAU, DBH.