×
ABSTRAK
Selain seorang musisi, John Lennon juga dikenal karena aktivitasnya
dalam melawan pemerintah Amerika Serikat demi mendukung gerakan anti
perang Vietnam. Pesan-pesan anti perang yang disampaikan John Lennon mampu
memobilisasi masa sehingga membuat geram pemerintah Amerika Serikat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesan anti-perang
John Lennon tersebut dikonstruksikan dalam film dokumenter yang berjudul “The
U.S. v.s. John Lennon,” dan apa makna dari pesan-pesan tersebut. Penelitian ini
juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses produksi film “The U.S. v.s.
John Lennon” menurut produsen, dan bagaimana penonton film memaknai pesanpesan
tersebut, dan terakhir ingin mengetahui faktor-faktor sosiokultural yang
mempengaruhi terciptanya teks film tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
paradigma kritis. Secara ontologis penelitian ini beranggapan film merupakan
hasil konstruksi realitas oleh produser yang dipengaruhi faktor sosial, politik,
ekonomi, budaya, dll. Secara epistemologis, hubungan antara peneliti dengan
realitas yang diteliti selalu dijembatani oleh nilai-nilai tertentu. Secara
metodologis, penelitian ini menggunakan multilevel-analysis, yaitu teks, praktik
wacana, dan praktik sosiokultural. Data dalam penelitian ini diperoleh dari scenescene
yang pesan-pesan anti-perang John Lennon terhadap pemerintah Amerika
Serikat. Selain itu mencari data-data tertulis, serta wawancara dengan responden.
Tekhnik analisis data pada penelitian ini menggunakan studi analisis wacana
Fairclough.
Kesimpulan yang diperoleh dari level teks menunjukkan bahwa dalam
film ini terdapat konstruksi pesan anti-perang John Lennon, seperti yang
ditunjukkan dalam scene-scene Bed-In, Give Peaca a Chance, Imagine, War Is
Over If You Want It. Pesan yang disampaikan Lennon adalah perdamaian hanya
dapat diwujudkan jika kita memberi kesempatan bagi perdamaian. Selain itu
dalam analisis level teks juga menunjukkan wacana mengenai strategi John
Lennon dalam menyampaikan pesan anti-perangnya, serta pemikiran-pemikiran
yang melatarbelakanginya.
Dari segi produksi film “The U.S. v.s. John Lennon” dapat dilihat bahwa
John Scheinfeld dan David Leaf sebagai produser mengkonstruksi kasus
deportasi John Lennon sebagai topik utama yang diangkat dalam film ini.
Sedangkan dari sisi konsumen, penafsiran yang dilakukan oleh penonton dalam
iklan ini secara garis besar sama dengan yang ditangkap oleh peneliti dalam
analisa teks, yakni aktivitas anti-perang John Lennon adalah topik utama yang
disampaikan dalam film.
Sedangakan pada analisis level sosiokultural, Film “The U.S. v.s. John
Lennon” dilatarbelakangi oleh sejarah kelam Amerika dalam perang Vietnam.
Namun mereka malah mengulangi kesalahan yang sama dengan menginvasi Irak.
Hadirnya John Lennon berusaha menyampaikan bahwa perang bukanlah satusatunya
jalan untuk menyelesaikan masalah. Jika kita bisa menciptakan perang,
tentu kita bisa menciptakan perdamaian juga.
ABSTRACT
John Lennon was not only a musician. He was also well known because of
his activity in protesting The US Government to support the anti Vietnam War
Movement. John Lennon`s anti war messages were able to mobilize the mass. As
the result, The US Government was very irritated by that.
This research is to find out how the anti war messages by John Lennon were
constructed in a documentary film “The US vs John Lennon”, and what were the
meanings of those messages. This research is also to know how the making
process of ‘The US vs John Lennon” film according to the film maker and how
the audiences interpret those messages. And at last, this research also wants to
find out what socio-cultural factors influenced the text creation in the film.
This is a qualitative research with critical paradigm approach.
Ontologically, this research considers that film is a result of reality construction
by the producer, which is influenced by social, politic, economy and cultural
factors. Epistemologically, the relation between researcher and the object of
research is always connected by certain values. Methodologically, this research
uses multilevel-analysis, including text, discourse practice and socio-cultural
practice. In this research, data was collected from the scenes of the film that
shows John Lennon`s anti war messages to US Government. Data was also
collected by looking for written materials and interview with respondents. This
research uses Fairclough discourse analysis study in data analysis technique.
Conclusions of this research are, in the text level, shows that there is a
construction of John Lennon`s anti war message in the film, as shown in some
scenes, Bed-In, Give Peace A Chance, Imagine, and War Is Over If You Want It.
The main massage which was delivered by John Lennon is that peace can only be
realized if we give chance to the peace itself. Moreover, in the text level analysis
also shows the discourse of John Lennon`s strategy in delivering his anti war
messages, and the background of his ideas.
From the production of The US vs John Lennon film side, can be known
that John Scheinfeld and David Leaf as the producers, construct the John
Lennon`s deportation case as the main topic in this film. And from the consumers
side, interpretations which given by the audiences to the film, in general are the
same as the researcher`s in his analysis, that is, John Lennon`s anti war activities
is the main topic of the film.
In the socio-cultural level, the background of the US vs John Lennon film
is the dark history of The US in Vietnam War. But it turned out that they do the
same mistake again by invading Iraq. John Lennon was trying to say that war is
not the only way to solve the problems. If we could create war, than we could also
create peace.