Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alat bukti surat Visum et Repertum sebagai sarana pembuktian serta keterkaitan hakim terhadap alat bukti surat Visum et Repertum dalam pemeriksaan perkara persetubuhan terhadap anak di Pengadilan Negeri Sukoharjo.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif bersifat preskriptif. Pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan kasus. Sumber bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, dengan teknik analisis bahan hukum menggunakan metode deduksi silogisme.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hakim dalam memeriksa dan memutus tindak pidana persetubuhan terhadap anak perkara nomor 65/Pid.Sus/2013/PN.Skh dalam pembuktiannya menggunakan keterangan saksi-saksi, barang bukti dan alat bukti surat Visum et Repertum. Dalam hal ini, alat bukti surat Visum et Repertum Nomor: 039/SB/RM/I/2013 telah sesuai dengan ketentuan Pasal 184 ayat (1) jo Pasal 187 huruf c KUHAP dan mempunyai kekuatan pembuktian sempurna karena ditandatangani oleh ahli dan dibuat dengan mengingat sumpah jabatan, telah memenuhi syarat formal dan materiil, tidak ada cacat hukum, dan tidak ada orang lain yang mengajukan bukti bahwa yang dapat melemahkan bukti surat tersebut. Bahwa alat bukti surat Visum et Repertum Nomor: 039/SB/RM/I/2013, telah dibacakan di depan persidangan untuk membuktikan Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 yang didakwakan kepada terdakwa, sehingga dalam hal ini kekuatan pembuktian berupa alat bukti surat Visum et Repertum mutlak mengikat hakim dalam menjatuhkan vonis atau putusan terhadap persetubuhan terhadap anak.
Kata Kunci : Pembuktian, Visum et Repertum, Persetubuhan terhadap anak.