Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsep visual seragam batik pola tokoh Kresna pada pakaian seragam Pegawai Negeri Sipil di Kota Surakarta.
Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan teori estetika Susanne K. Langer. Penelitian ini menempatkan permasalahan konsep visual pola tokoh Kresna pada pakaian seragam Pegawai Negeri Sipil di Kota Surakarta.
Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut pengadaan pakaian seragam batik di Pemerintah Kota Surakarta sebagai pakaian seragam dinas pada hari Rabu, walaupun dalam pengadaan bukan dengan teknik batik dengan malam melainkan dengan teknik printing dengan menggunakan mesin. Menerapkan visual pola tokoh Kresna beserta senjata saktinya berupa Cakra dan pusaka ampuhnya Bunga Wijayakusuma. Visual pola tokoh Kresna tersebut dipilih karena adanya makna yang terkandung di dalam motif utama dan motif pendukung yang terdapat pada pakaian seragam, melalui pakaian seragam Pegawai Negeri Sipil tersebut motif visual tokoh Kresna muncul dan dikenakan pada saat berdinas yaitu pada hari Rabu. Pakaian seragam dengan motif visual tokoh Kresna yang dikenakan Pegawai Negeri Sipil dikaji dengan menggunakan kajian teori estetika dari Susanne K. Langer. Permasalahan yang dibahas yaitu konsep visual seragam pola tokoh Kresna pada pakaian seragam Pegawai Negeri Sipil Kota Surakarta dengan motif utama visual tokoh Kresna dan motif pendukung berupa visual senjata sakti Cakra serta pusaka ampuh Bunga Wijayakusuma. Menurut Susanne K. Langer dapat dijabarkan menjadi 2 aspek yaitu deskripsi dan interpretasi visual motif pada pakaian seragam Pegawai Negeri Sipil. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Balaikota Surakarta dan wilayah Surakarta. Sampelnya adalah POKJA ULP Pengadaan Pakaian Batik di Bagian Umum SETDA Kota Surakarta dan PNS Kota Surakarta. Bentuk penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan teori estetika Susanne K. Langer untuk mengkaji pesan dan makna visual motif pola Kresna yang digunakan pada pakaian seragam Pegawai Negeri Sipil pada hari Rabu. Sumber data yang terdiri dari pakaian seragam dengan visual motif Tokoh Kresna, informan, foto-foto, arsip dan dokumen. Teknik pengumpulan data dengan berbagai cara yaitu wawancara, observasi dan kajian pustaka. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pakaian seragam yang dikenakan Pegawai Negeri Sipil terdapat konsep, makna yang terkandung serta pandangan dalam melayani dan mengayomi masyarakat yang dapat mempengaruhi dan membangun kinerja Pegawai Negeri Sipil. Pakaian seragam tersebut dikategorikan motif batik karena masih menggunakan unsur-unsur dalam batik, walaupun secara teknik tidak menggunakan teknik batik melainkan dengan teknik printing. Pakaian seragam Pegawai Negeri Sipil dengan visual motif utama tokoh Kresna mempunyai maksud, dengan menanamkan sifat dan karakter tokoh Kresna dalam melakukan suatu pekerjaan diharapkan seorang Pegawai Negeri Sipil mampu menjadi abdi yang adil, bijaksana, serta bertanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugasnya. Dengan memakai pakaian seragam ini seorang Pegawai Negeri Sipil harus menunjukkan kepribadian yang mulia, bertanggung jawab, berwibawa serta dapat menunjukkan sebagai abdi dalam masyarakat yang selalu melayani dengan penuh rasa ikhlas tanpa mengharapkan pamrih. Sehingga masyarakat
merasa diperhatikan dan dilayani dengan baik, melalui penggunaan pakaian seragam yang dikenakan sesuai dengan norma yang berlaku.