×
Struktur Beton Bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan
kekuatannya saat ini, dan banyak dimanfaatkan sebagai kerangka portal, baik
berupa kolom, struktur plat lantai, plat pondasi dan dinding geser, talud penahan
tanah untuk pembangunan dan sebagainya. Beton sendiri terdiri dari partikelpartikel
agregat yang dilekatkan oleh pasta yang terbuat dari semen portland dan
air. Pasta ini mengisi ruang kosong diantara partikel-partikel agregat. Setelah
beton segar dicorkan, pengerasan terjadi akibat reaksi-reaksi kimia eksotermis
antara semen dan air yang membentuk suatu bahan struktur yang padat dan
mempunyai kuat tekan tinggi dan tahan lama. Beton mutu tinggi yaitu beton
dengan kekuatan yang cukup tinggi atau diatas kekuatan standar yang mana hal
tersebut dipengaruhi dari beberapa hal, seperti FAS (faktor air semen), kualitas
agregat, bahan tambah dan kontrak kualitas dari pembuatan beton tersebut. Beton
mutu tinggi metode Dreux, yaitu suatu perancangan campuran beton yang telah
dikembangkan oleh Prof. George Dreux sehingga akan didapatkan kekuatan tekan
hingga 46 MPa. Beton mutu tinggi metode Dreux berserat bendrat dengan fly ash
yakni beton yang terdiri dari agregat kasar (kerikil), agregat halus (pasir), semen
portland, fly ash, air ditambah dengan serat bendrat dan baja tulangan yang
dirangkai. Serat bendrat dipilih karena bahan bakunya mudah dan bisa didapatkan.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental terhadap perilaku mekanik
beton dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penambahan serat
bendrat terhadap kapasitas lentur balok. Pengujian kuat lentur dilakukan pada
balok berukuran 8 cm x 12 cm x 100 cm dengan variasi persentase serat 0%;
0,5%; 1%; 1,5%, dan 2% berjumlah 4 buah per persentase serat, jadi jumlah total
20 benda uji. Mutu beton yang direncanakan adalah f’c = 46 MPa. Uji lentur
dilakukan pada umur 28 hari.
Ditinjau dari kapasitas lenturnya, momen nominal maksimum berdasarkan hasil
pengujian dan perhitungan analisis pada benda uji balok terjadi pada persentase
penambahan serat 1 %. Analisis momen nominal yang memperhitungkan kuat
tarik beton lebih besar dari pada momen nominal yang tidak memperhitungkan
kuat tarik beton. Berdasarkan hasil penelitian, momen nominal pengujian lebih
besar dari pada momen nominal analisis. Semua pola retak awal terjadi di 1/3
tengah bentang, dan keruntuhannya pun terjadi didaerah tersebut, sehingga dari
hasil penelitian tersebut dapat dikatakan sebagai keruntuhan lentur.
Kata kunci : kapasitas lentur, beton mutu tinggi, dreux, bendrat, fly ash