×
Labu Kuning merupakan salah satu tanaman menjalar dan banyak ditemukan di semua wilayah Indonesia. Namun saat ini masyarakat belum bisa memanfaatkan buah labu kuning secara maksimal. Sehingga diperlukan terobosan baru untuk meningkatkan nilai ekonomis sehingga perlu diolah menjadi suatu produk yang lebih tahan lama dan praktis dalam penyimpanan, seperti tepung. Tugas akhir ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang cara pembuatan tepung dari labu kuning serta memberikan pengetahuan tentang nutrisi yang terkandung oleh tepung labu kuning. Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan tepung yaitu labu kuning dengan berat bersih ±4 kg, asam sitrat 12 gram, air 4 L. Proses penggilingan tepung membutuhkan solar sebanyak 1 L/100 buah labu kuning. Tujuan dari pembuatan tepung ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan tepung dari labu kuning (Cucurbita moschata) yaitu dengan cara mengupas dan membuang bagian dari labu kuning yang tidak digunakan, seperti kulit, biji dan hati. Setelah itu direndam dengan larutan asam sitrat selama 30 menit. Labu kuning selanjutnya dikeringkan di bawah sinar matahari selama 2-3 hari. Labu kuning yang telah kering dilakukan penepungan dengan alat penggiling tepung dan diayak menggunakan ayakan 60 mesh, sehingga terbentuklah tepung dari labu kuning (Cucurbita moschata). Tepung labu kuning (Cucurbita moschata) yang diperoleh selanjutnya dilakukan uji proksimat. Hasil uji menunjukan bahwa tepung labu kuning memiliki kandungan nutrisi yaitu kadar air 15,62%, kadar abu 5,07%, kadar lemak 1,49%, kadar protein 8,77%, kadar karbohidrat 69,05% dan total energi 324,71 kal. Rendemen produk tepung yang dihasilkan sebesar 20%. Tepung labu kuning memiliki kadar lemak yang cukup rendah dibandingkan dengan tepung terigu sehingga bisa digunakan untuk diet rendah lemak dan kaya akan beta karoten yang berfungssi sebagai anti oksidan.