×
Salah satu program acara yang mendapat perhatian dari khalayak adalah
program acara Wayang Kampung Sebelah (WKS). WKS merupakan sebuah
pertunjukan wayang dengan gendre wayang post modern dimana tokoh wayang
merupakan sosok masyarakat pada umumnya seperti Pak Lurah, Hansip, Petani,
dll. Dalam setiap episodenya WKS selalu menyisipkan pesan kritik terhadap
peristiwa terkini seperti kritik terhadap pemilu legislatif yang digelar pada tanggal
9 april 2014.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk
mendapatkan gambaran tentang seberapa banyak kritik terhadap pemilu legislatif
yang diungkapkan oleh Dhalang selaku komunikator. Penelitian ini menggunakan
metode Content Analysis atau Analisis isi kuantitatif. Penelitian ini hanya meneliti
pesan dalam bentuk bahasa verbal. Penelitian ini menggunakan 5 unit analisis
yaitu unit fisik, unit sintaksis, unit referensi, unit proposisional, dan unit tematik.
Hal tersebut dilakukan agar mendapatkan hasil penelitian dari berbagai sudut
pandang yang berbeda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat kritik terhadap pemilu
legislatif dalam tayangan program acara WKS ditunjukan dengan hasil yang
ditemukan peneliti sebagai berikut. Pada unit fisik pesan kritik yang dominan
adalah kritik terhadap calon legislatif sebesar 40,45%, kritik terhadap kampanye
oleh calon legislatif 31,77%, kritik terhadap pelaksanaan pemilu 27,78%. Unit
sintaksis ditemukan kritik terhadap calon legislatif sebesar 60%, kritik terhadap
kampanye oleh calon legislatif 23,85%, dan kritik terhadap pelaksanaan pemilu
16,15%. Penelitian menggunakan unit referensi menunjukan hasil kritik terhadap
calon legislatif sebesar 49,35%, kritik terhadap kampanye oleh calon legislatif
34,14%, kritik terhadap pelaksanaan pemilu 16,51%. Penelitian menggunakan
unit proposisi menunjukan kritik terhadap calon legislatif sebesar 33,3%, kritik
terhadap kampanye oleh calon legislatif 50%, kritik terhadap pelaksanaan pemilu
16,7%. Dan yang terakhir penelitian menggunkan unit tematik menunjukan
bahawa kritik terhadap calon legislatif sebesar 75%, kritik terhadap pelaksanaan
pemilu 25%, dan tidak ditemukan episode sampel yang mempunyai tema utama
kritik tehadap kampanye oleh calon legislatif.
Kata Kunci : Kritik Pemilu, Wayang Kontemporer, Analisis Isi