Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat: (1) Perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan ketrampilan proses melalui metode BBA dan metode diskusi terhadap kemampuan kognitif siswa pada materi Kalor di SMA kelas X semester II, (2) Perbedaan pengaruh antara keadaan awal siswa tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada materi Kalor di SMA kelas X semester II, (3)Interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan ketrampilan proses dan keadaan awal siswa terhadap kemampuan kognitif siswa pada materi Kalor di SMA kelas X semester II. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Boyolali, pada bulan Januari sampai dengan bulan April 2008. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain eksperimen faktorial 2 x 2. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri II Boyolali pada tahun ajaran 2007/2008 yang terdiri dari 6 kelas, yaitu kelas X1 sampai kelas X6. Sampel dipilih secara acak dengan teknik clluster random sampling, sehingga didapatkan kelas X5 dan X2, dengan jumlah siswa masing-masing 39 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan teknik tes. Data yang diambil melalui teknik dokumentasi berupa data dokumen nilai kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan sebelum materi kalor yaitu materi suhu dan pemuaian. Data yang diambil melalui teknik tes berupa data nilai tes kemampuan kognitif siswa pada materi kalor yang diambil setelah perlakuan. Teknik analisa data menggunakan ANAVA dua jalan dan di lanjutkan dengan uji lanjut ANAVA yaitu dengan komparasi ganda metode scheffe pada taraf signifikasi 5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada pebedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode BBA dan diskusi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Kalor, pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode BBA lebih baik daripada melalui metode diskusi terhadap kemampuan kognitif siswa. (2) Ada perbedaan pengaruh antara keadaan awal kategori tinggi dan kategori rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Kalor, siswa yang memiliki tingkat keadaan awal kategori tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki tingakat keadaan awal kategori rendah. (3) Tidak ada interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan keterampilan proses dengan keadaan awal siswa terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Kalor, penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode BBA dan Diskusi dengan tingkat keadaan awal siswa kategori tinggi maupun rendah mempunyai pengaruh sendiri-sendiri terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Kalor.