×
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimanakah kohesi pada wacana “Paras Kesehatan” dalam majalah Paras? (2) Bagaimanakah koherensi pada wacana “Paras Kesehatan” dalam majalah Paras? (3) Bagaimanakah konteks wacana yang menyertai kohesi dan koherensi pada wacana “Paras Kesehatan” dalam majalah Paras?
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan kohesi pada wacana “Paras Kesehatan” dalam majalah Paras, (2) Mendeskripsikan koherensi pada wacana “Paras Kesehatan” dalam majalah Paras, (3) Mendeskripsikan konteks wacana yang menyertai kohesi dan koherensi pada wacana “Paras Kesehatan” dalam majalah Paras.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data pada wacana ”Paras Kesehatan” majalah Paras ini adalah kohesi dan koherensi pada wacana “Paras Kesehatan” di majalah Paras yang terbit bulanan edisi bulan Maret-Mei 2013. Sumber data dalam penelitian ini adalah media cetak yaitu majalah Paras. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, yaitu diambil dari sumber tertulis berwujud majalah. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik deskriptif wacana “Paras Kesehatan” majalah Paras.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap wacana pada “Paras Kesehatan” majalah Paras dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, ditemukan 52 kohesi gramatikal yang mencerminkan kepaduan bentuk bahasa dan 19 kohesi leksikal yang mencerminkan kepaduan makna. Terdapat unsur kohesi gramatikal yang meliputi: pengacuan (pengacuan persona dan pengacuan demonstratif) dan pengacuan, sedangkan kohesi leksikal meliputi: repetisi (repetisi epizeuksis dan repetisi simploke); sinonimi (sinonimi kata dengan kata, sinonimi kata dengan frasa atau sebaliknya, dan sinonimi frasa dengan frasa); antonimi (antonimi mutlak dan antonimi kutub); dan sanding kata. Aspek gramatikal yang sering ditemukan dalam wacana tersebut, yaitu pada aspek perangkaian, sedangkan aspek leksikal yang sering ditemukan dalam wacana tersebut, yaitu pada aspek sinonimi. Koherensi sebagai upaya untuk mengetahui kepadanan hubungan maknawi antara bagian-bagian dalam wacana. Penerapan sarana keutuhan wacana dari segi makna terdapat hubungan: syarat-hasil, alasan-akibat, sarana-tujuan, dan perbandingan. Konteks wacana terdapat latar, peserta, hasil, amanat, cara, sarana, norma, dan jenis.