Penulis Utama : Putri Andriana Sn
NIM / NIP : M0410049
×

Luka bakar dapat disebabkan oleh kontak dengan sumber panas akibat pengalihan energi dari suatu sumber panas ke tubuh, luka ini merupakan penyebab kematian ketiga akibat kecelakaan pada semua kelompok umur. Daun cocor bebek mengandung flavonoid, saponin dan tanin yang diduga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pengobatan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun cocor bebek terhadap penyembuhan luka bakar derajat II pada tikus putih dan mengetahui konsentrasi efektifnya.
Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 macam perlakuan dan masing-masing dengan 5 ulangan. 25 tikus putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan 5 macam perlakuan. Ekstrakasi daun cocor bebek dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 95%. Ekrtrak tersebut dicampurkan dengan standar gel yang terbuat dari propilenglikol, gliserin dan sodium karboksimetil selulosa. Variasi konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0 (kontrol negatif); 1,25; 2,5; 5% dan bioplasenton(kontrol positif). Pembuatan luka bakar derajat II dilakukan pada punggung tikus menggunakan logam berdiameter 1,5 cm yang dipanaskan. Perlakuan dilakukan dengan mengoleskan masing-masing gel pada luka yang terbentuk 3x sehari selama 16 hari. Pengambilan data dilakukan setiap hari dengan mengamati warna pada daerah luka dan penentuan tingkat kekeringan dengan meraba daerah luka serta mengamati munculnya dan hilangnya eritema, edema, dan terbentuknya serabut kolagen. Pada hari terahkir perlakuan,diambil jaringan kulit yang terluka untuk dibuat sediaan histologinya. Analisis data dilakukan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun cocor bebek memiliki pengaruh dalam mempercepat proses penyembuhan luka bakar derajat II pada tikus putih. Ekstrak etanol daun cocor bebek dengan konsentrasi 5% efektif digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka bakar derajat II. Morfologi luka pada hari ke-16 luka berwarna putih kemerahan dengan tingkat kelembaban yang hampir sama seperti permukaan kulit sebelum perlukaan namun apabila diraba permukaan tersebut tidak halus merata namun terdapat bagian yang kasar di daerah perlukaan dan luas daerah perlukaan telah mengalami pengurangan hanya menyisakan 2 titik luka pada daerah perlukaan. Secara histologis, proses epitelisasi epidermis dapat berlangsung dengan baik dan terbentuk kelenjar keringat, kelenjar minyak dan folikel rambut.
Kata Kunci: Ekstrak, Daun Cocor Bebek, Luka Bakar

×
Penulis Utama : Putri Andriana Sn
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : M0410049
Tahun : 2015
Judul : Pengaruh ekstrak etanol daun cocor bebek (kalanchoe pinnata (lam.) Pers.) Terhadap luka bakar derajat ii pada tikus putih (rattus norvegicus) galur wistar
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. MIPA - 2015
Program Studi : S-1 Biologi
Kolasi :
Sumber : UNS-F. MIPA Jur. Biologi-M.0410049-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Agung Budiharjo, M.Si.
2. Dr. Tetri Widiyani, M.Si.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. MIPA
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.