×
Tujuan utama pembangunan ekonomi adalah kesejahteraan masyarakat. Pengangguran yang tinggi menunjukan belum terciptanya kesejahteraan masyarakat dalam suatu daerah. Pengangguran merupakan suatu problematika yang hampir terjadi pada setiap darah. Propinsi Jawa Tengah adalah salah satu propinsi di Pulau Jawa yang tingkat penganggurannya masih tergolong tinggi. Rata-rata tingkat pengangguran di Propinsi Jawa Tengah tahun 2000 hingga 2013 adalah 6,12 persen. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran terbuka di Propinsi Jawa Tengah dari tahun 2008 – 2013.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah PDRB, jumlah penduduk, Upah Minimum Kabupaten/Kota, dan tingkat inflasi di Propinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi panel data dengan menggunakan pendekatan fix effect setelah dilakukan uji pemilihan model regresi data panel dengan uji likelihood dan uji hausman . Pengujian asumsi klasik seperti normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas dilakukan dalam analisis ini.
Hasil analisis menunjukan bahwa variabel PDRB berhubungan negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka, jumlah penduduk berhubungan positif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka. Sementara itu, tingkat inflasi dan UMK berpengaruh positif dan tidak siginifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Propinsi Jawa Tengah. Uji secara simultan menunjukan bahwa secara simultan variabel independent (PDRB, jumlah penduduk, inflasi dan UMK) signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Propinsi Jawa Tengah. Nilai R-square sebesar 0,906 yang berarti sebesar 90,06 persen variabel tingkat pengangguran terbuka dapat dijelaskan oleh variabel independent dan sisanya 9,94 persen dapat dijelaskan oleh variabel – variabel lain yang berada diluar model regresi. Proyeksi angka pengangguran di Propinsi Jawa Tengah menunjukan tahun 2014 hingga 2016, jumlah pengangguran di Propinsi Jawa Tengah selalu meningkat.
Sebagai saran untuk kesimpulan diatas, perlu adanya pengoptimalan PDRB karena memberikan pengaruh yang negatif terhadap tingkat pengangguran terbuka. PDRB yang semakin meningkat akan menurunkan angka pengangguran. Sementara itu, Jumlah penduduk di Propinsi Jawa Tengah perlu di tekan dengan
berbagai program kependudukan seperti Keluarga Berencana, Keluarga kecil sejahtera dan program lainnya yang dapat menekan pertumbuhan penduduk.
Kata Kunci : Tingkat Pengangguran Terbuka, PDRB, Jumlah Penduduk, UMK, Inflasi