Viadeka Filia Diandra, D0111084.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AKSES JAMBAN SEHAT OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJARNEGARA (Studi Kasus di Desa Masaran dan Desa Bandingan Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara).

Skripsi. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2015.
Kabupaten Banjarnegara merupakan kabupaten dengan akses jamban sehat terendah dari 35 kabupaten dan kota yang ada di Jawa Tengah dengan persentase 43,67%. Jumlah tersebut masih jauh dari target MDGs sebesar 65,5% dengan adanya masalah tersebut Dinas Kesehatan perlu melakukan pemberdayaan masyarakat. Fokus dalam penelitian ini adalah di Desa Masaran dan Desa Bandingan Kecamatan Bawang karena kedua lokasi tersebut sudah mendapatkan Piagam Deklarasi Stop BABS. Penelitian ini bertujuan menganalisis proses pemberdayaan masyarakat dalam akses jamban sehat yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara khususnya di Desa Masaran dan Desa Bandingan Kecamatan Bawang.  
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber datanya diperoleh dari informan, hasil observasi dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi non partisipasi dan studi dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber yaitu dengan menggali data yang sejenis dari berbagai sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan masyarakat dalam akses jamban sehat yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara khususnya di Desa Masaran dan Desa Bandingan Kecamatan Bawang telah dilaksanakan. Proses pemberdayaan masyarakat tersebut melalui beberapa tahapan, yaitu : 1) Pemungkinan dilakukan melalui pemicuan, penentuan sasaran program, memberdayakan masyarakat menjadi pengurus tingkat desa dan memberikan penyadaran potensi masyarakat. 2) Penguatan dilakukan melalui kegiatan penyuluhan, promosi, sosialisasi, kampanye jamban sehat, pengalokasian anggaran dan pemberian stimulan jamban sehat. 3) Perlindungan dilakukan dengan cara pendataan, penyabarluasan informasi melalui radio dan internet, adanya swadaya masyarakat dan  pengutamaan pencapaian target akses jamban sehat. 4) Penyokongan dilakukan dengan memberikan bimbingan pada kader kesehatan, pelatihan WUSAN, pendampian perencanaan dan pelaksanaan program serta pemberian reward. 5) Pemeliharaan dilakukan melalui monitoring.