Penulis Utama : Arief Jaka Wicakasana
NIM / NIP : K4409005
×

<!--[if gte mso 9]><xml> 800x600 </xml><![endif]-->

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Latar Belakang berdirinya Sanggar Soerya Soemirat  Mangkunegaran, (2) Proses pendidikan yang berlangsung di Sanggar Soerya Soemirat Mangkunegaran, (3) Peranan Sanggar Soerya Soemirat Mangkunegaran dalam melestarikan dan mengenalkan seni tari di kota Surakarta.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan studi kasus terpancang tunggal. Sampel yang digunakan bersifat purposive sampling dan snowball sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan analisis dokumen. Dalam penelitian ini, untuk mencari validitas data digunakan teknik trianggulasi yaitu trianggulasi data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data interaktif yaitu proses analisis yang bergerak diantara ke empat komponen pokok yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi, yang berlangsung secara siklus.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan: (1) Sanggar Soerya Soemirat berdiri pada tahun 1982 atas prakarsa Gusti Heru. Gusti Heru merupakan seorang ahli tari yang cenderung ke arah tarian tradisional. Gusti Heru mengadopsi Soerya Soemirat yang sebelumnya dipakai oleh Himpunan Kerabat Mangkunegaran (H.K.M.N.) sebagai nama kelompok trah Mangkunegaran.
(2) Proses pendidikan yang berlangsung di Sanggar Soerya Soemirat menggunakan dua sistem, yaitu sistem drill dan sistem bengkel. Sistem drill adalah guru memberikan contoh kemudian siswa mengikutinya secara berulang-ulang, sedangkan sistem bengkel adalah sistem belajar tari yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas tari yang dimiliki seseorang. Sanggar Soerya Soemirat merupakan sanggar tari yang menerapkan pembelajaran secara nonformal tanpa ada syarat khusus dan batas usia dalam melakukan penerimaan siswa. (3) Peran Sanggar Soerya Soemirat terhadap pelestarian dan pengenalan seni tari di Surakarta anatar lain: a).  Menyelengggarakan pendidikan tari bagi siapapun yang ingin belajar tari sehingga dapat menciptakan generasi penerus yang diharapkan mampu melestarikan dan mengenalkan seni tari khususnya di Surakarta; b). Mengadakan pertunjukan tari yang bertujuan untuk menjaga eksistensi seni tari dan sebagai hiburan bagi masyarakat; c). Melakukan pertemuan dengan pakar tari yang bertujuan untuk mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan keberlangsungan tari serta dapat menjaga silaturahmi antar seniman tari; d). Pelopor pelatihan pengelolaan manajemen sanggar tari di Surakarta e). Bekerja sama dengan Kementrian Luar Negeri dengan tujuan untuk mengenalkan tari-tarian Indonesia ke mancanegara

The purpose of this research were to describe: (1) the history of Sanggar Soerya Soemirat Mangkunegaran, (2) education process of Sanggar Soerya Soemirat Mangkunegaran, (3) the action of Sanggar Soerya Soemirat Mangkunegaran in preserving and introducing the art of dance in the town of Surakarta.
This research used descriptive qualitative method with study single stuck case. The sample used is purposive sampling and snowball sampling. While the techniques of data collection by interviews, observation and document analysis. In this research, to find the validity of data used two techniques of triangulation, the triangulation of method and data triangulation. The data analysis technique used is interactive analysis data is the process of moving analysis of the four main components consisting of data collection, data reduction, data and conclusion/ verification, which takes place in cycles.
Based on the research results of research can be conclude: (1) Sanggar Soerya Soemirat was established at 1982 on the initiative of Gusti Heru. Gusti Heru is a dance expert who inclined towards traditional dance. Gusti Heru adopt Soerya Soemirat previously used by the Association of Relatives Mangkunegaran (H.K.M.N) as the name of the breed group Mangkunegaran. (2) The process of education takes place in Sanggar Soerya Soemirat using two systems, the system of drill and bengkel system. Drill system is the teacher gives the students an example later followed him repeatedly, wheile a bengkel system is a learning system that aims to improve the quality of one's own dance. Sanggar Soerya Soemirat a dance Sanggar that implement non-formal learning without any special requirements and age limits in conducting admissions. (3) The role of Sanggar Soerya Soemirat towards conservation and the introduction of the art of dance in Surakarta advance of others: a). The operate dance education for anyone who wants to learn to dance so as to create the next generation is expected to preserve and introduce the art of dance especially in Surakarta, b). Held a dance performance that aims to maintain the existence of the art of dance and entertainment for the community, c). A meeting with an expert dance aimed to discuss all things related to dance and to maintain continuity between dance artists hospitality d). Pioneer dance sanggar management training in Surakarta e). In collaboration with the Ministry of Foreign with the aim to introduce Indonesian dances to foreign countries.

×
Penulis Utama : Arief Jaka Wicakasana
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K4409005
Tahun : 2013
Judul : Peranan Sanggar Soerya Soemirat Mangkunegaran dalam mengenalkan dan melestarikan seni tari di Surakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - FKIP - 2013
Program Studi : S-1 Pendidikan Sejarah
Kolasi :
Sumber : UNS-FKIP Jur. Pendidikan IPS-K4409005-2013
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Leo Agung S, M. Pd
2. Isawati, S. Pd, M.A
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.