×
ABSTRAK
PENGENDALIAN KUALITAS SIGARET KRETEK MESIN (SKM)
PRODUK ROKOK DJITOE GOLDEN EKSEKUTIF MENGGUNAKAN
METODE C-CHART PADA PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO
SURAKARTA
Erlina Okky Pratiwi
F3512032
Hal yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan adalah kualitas produk
yang dihasilkan. Oleh karena itu setiap perusahaan harus dapat mengendalikan
dan memperhatikan setiap kerusakan dari suatu produk agar kualitas selalu terjaga
sehingga konsumen puas dengan produk tersebut. Penelitian tugas akhir ini
dilakukan di PT. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta pada bagian produksi bagian
pembuatan rokok sigaret kretek mesin (SKM). Adapun yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengendalian kualitas pada PT.
Djitoe Indonesia Tobako, mengetahui implementasi pengendalian kualitas rokok
Djitoe Golden Eksekutif di PT. Djitoe Indonesia Tobako dengan menggunakan
metode c-chart, dan meneliti faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan produk
rokok Djitoe Golden Eksekutif di PT. Djitoe Indonesia Tobako.
PT. Djitoe Indonesia Tobako hanya melakukan pengendalian kualitas pada
bahan baku dan produk jadi. Hal tersebut melewatkan satu tahapan penting yaitu
proses produksi. Selain itu PT. Djitoe Indonesia Tobako belum menggunakan
metoden pengendalian kualitas untuk mengetahui tingkat kerusakan produk.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cchart
dan diagram sebab akibat. Berdasarkan analisis metode c-chart dapat
diketahui rata-rata kerusakan rokok Djitoe Golden Eksekutif sebesar 681, 4187
bak, UCL sebesar 759,7286 bak, dan LCL sebesar 603,1048 bak. Berdasarkan
analisis tersebut kerusakan produk tertinggi terjadi pada bulan September yaitu
sebesar 1553 bak dan kerusakan terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar
290 bak. Dari analisis diagram sebab akibat, dapat diketahui bahwa kerusakan
terjadi karena faktor bahan baku/material, mesin, sumber daya manusia, dan
metode yang digunakan.
Berdasarkan pembahasan analisis data dan kesimpulan hasil penelitian yang
telah dilakukan, saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya perusahaan
melakukan pengendalian pada proses produksi berlangsung. Selain itu hendaknya
perusahaan menerapkan metode c-chart, karena metode ini sangat tepat digunakan
untuk mengetahui tingkat kerusakan produk. Perusahaan seharusnya
memperhatikan faktor-faktor yang menjadi penyebab kerusakan produk dan
memperbaikinya.