×
ABSTRAK
ADOLESCENT MISBEHAVIOUR DITINJAU DARI KUALITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA PADA SISWA YANG MENGALAMI KONFLIK INTRAPERSONAL DI SMKN 1 BUKATEJA
Rahmawati Ryandika
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Masalah perilaku seperti adolescent misbehaviour semakin meningkat di kalangan remaja. Remaja yang mengalami konflik intrapersonal dapat mengarahkan remaja pada adolescent misbehaviour apabila tidak dikelola dengan baik. Kualitas komunikasi dalam keluarga berperan dalam pengelolaan konflik sekaligus menghindarkan dari adolescent misbehaviour. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan negatif antara adolescent misbehaviour dengan kualitas komunikasi dalam keluarga pada siswa yang mengalami konflik intrapersonal di SMKN 1 Bukateja.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMKN 1 Bukateja Jurusan Teknik Gambar Bangunan dan Teknik Kendaraan Ringan yang berjumlah 228 siswa. Sampel penelitian yaitu siswa SMKN 1 Bukateja Jurusan Teknik Gambar Bangunan dan Teknik Kendaraan Ringan yang mengalami konflik intrapersonal, berusia 16 hingga 18 tahun, dan tinggal bersama keluarga. Sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala adolescent misbehaviour, kualitas komunikasi dalam keluarga, dan konflik intrapersonal. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan nilai R = 0,365. Koefisien relasi bernilai negatif, maka antara adolescent misbhevaiour dengan kualitas komunikasi dalam keluarga memiliki hubungan negatif yang tergolong rendah. Nilai koefisien determinasi R2 = 0,134, maka kualitas komunikasi dalam keluarga memberikan sumbangan sebesar 13,4% terhadap adolescent misbehaviour.
Kesimpulannya, yaitu 1) terdapat hubungan negatif yang rendah antara adolescent misbehaviour dengan kualitas komunikasi dalam keluarga pada siswa yang mengalami konflik intrapersonal di SMKN 1 Bukateja;. 2) kualitas komunikasi dalam keluarga memberikan sumbangan sebesar 13,4% terhadap adolescent misbehaviour pada siswa yang mengalami konflik intrapersonal di SMKN 1 Bukateja.