×
ABSTRAK
Dwi Oktofianto. Peran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Dalam Membentuk Sikap Toleransi Sebagai Upaya Deradikalisasi Pada
Peserta Didik (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Surakarta). Skripsi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2015.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendiskripsikan peran guru
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam membentuk sikap toleransi
sebagai upaya deradikalisasi di SMA Negeri 1 Surakarta. 2) Untuk menjelaskan
faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung guru Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan dalam membentuk sikap toleransi sebagai upaya
deradikalisasi. 3) Untuk mengetahui dampak peran guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam membentuk sikap toleransi sebagai upaya deradikalisasi
pelajar di SMA Negeri 1 Surakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data
diperoleh dari informan, tempat, peristiwa dan dokumen. Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh dan menyusun data penelitian adalah dengan wawancara,
observasi serta analisis dokumen. Guna memperoleh validitas data digunakan
trianggulasi data dan trianggulasi metode. Sedangkan teknik analisis data
menggunakan model analisis interaktif dengan tahap-tahap sebagai berikut: (1)
Pengumpulan Data, (2) Reduksi Data, (3) Sajian Data, (4) Pengambilan
Kesimpulan. Adapun prosedur penelitian dengan langkah-langkah sebagai
berikut: (1) Tahap Pra Penelitian, (2) Tahap Pekerjaan Lapangan, (3) Tahap
Analisis Data, (4) Tahap Penyusunan Laporan Penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Peran
guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam membentuk sikap
toleransi sebagai upaya deradikalisasi dilakukan melalui kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas. Peran guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
meliputi peran sebagai perancang pembelajaran, pengelola pembelajaran,
pengarah pembelajaran, evaluator, konselor dan pelaksana kurikulum. Adapun
startegi atau cara membentuk sikap toleransi yaitu dengan pemahaman dan
pembiasaan. Perihal upaya deradikalisasi dilakukan dengan counter argument. 2)
Faktor pendukung peran guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah
faktor sekolah, faktor fasilitas pembelajaran yang lengkap, faktor peran guru, dan
faktor kemampuan siswa. Sedangkan faktor penghambat peran guru dipengaruhi
oleh; a) Faktor internal, seperti faktor siswa yang masih ramai sendiri dan
kurangnya waktu pembelajaran. b) Faktor eksternal, seperti pengaruh keluarga,
kelompok atau lingkungan yang ekstrem. 3) Dampak dari peran guru Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan adalah perwujudan sikap toleransi yang
ditunjukkan siswa SMA Negeri 1 Surakarta, antara lain: a) Saling menghargai
perbedaan pendapat dalam diskusi, b) Menghormati keyakinan orang lain, c)
Saling hidup rukun, dan d) Saling peduli antar teman dan masyarakat