×
Nimas Sa’diyah. 2015. Aspek Psikologis Tokoh Utama dan Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Katresnan Kang Angker karya Suparto Brata serta Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Jawa di SMA. TESIS. Pembimbing I : Dr. Hartini, M.Hum. Pembimbing II : Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Minat Utama Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
ABSTRAK
Analisis psikologi pada sebuah karya sastra dilakukan untuk mengetahui aspek kejiwaan para tokoh yang terdiri dari watak dan konflik. Selain itu, karya sastra bisa dijadikan sebagai sarana pembelajaran pendidikan karakter. Berdasarkan hal tersebut novel Katresnan Kang Angker penting untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perwatakan tokoh utama, konflik psikis tokoh utama, nilai pendidikan karakter, dan relevansinya dengan pembelajaran bahasa Jawa di SMA yang terdapat dalam novel Katresnan Kang Angker karya Suparto Brata.
Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi. Sumber data penelitian ini adalah teks novel Katresnan Kang Angker dan data wawancara dari informan. Teknik pengumpulan data mengkaji dokumen dan wawancara. Validitas data menggunakan trianggulasi teori dan sumber data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis jalinan atau mengalir.
Hasil penelitian dalam novel ini meliputi watak tokoh utama Meineni yaitu pemarah, kurang percaya diri, rajin, gemar membaca, mudah memaafkan, berpendiriankuat, berpikiran mudah, suka bercanda, suka menolong orang lain, mudah bergaul, tidak suka dandan, suka memaksakan kehendak, berprasangka buruk, tidak mudah percaya, nekat, ragu-ragu, rendah hati, perasa, tidak banyak menuntut. Sebenarnya watak tokoh utama Meineni lebih banyak menahan dorongan Id sehingga Egonya melakukan pengalihan. Konflik psikis yang dialami tokoh utama Meineni yaitu kemarahan, kekecewaan, kebimbangan, ketakutan, khawatir, memendam cinta, dan merasa bersalah. Konflik yang dialami tokoh utama berkaitan dengan hubungan asmaranya. Ego dan Superegonya memilih untuk tetap diam tentang perasaannya cintanya. Nilai pendidikan karakter novel ini antara lain gemar membaca, demokratis, bersahabat, cinta damai, peduli sosial, kerja keras, religius, jujur, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, mandiri, dan tanggung jawab. Relevansi novel tersebut dangan pembelajaran bahasa Jawa di SMA sangat relevan dan layak dijadikan sebagai bahan ajar di SMA.