×
The purpose of this study was to determine the evaluation of employee training and development system in the weaving department 2 in PT Kusumahadi Santosa Karanganyar. PT Kusumahadi Santosa is one company engaged in manufacturing. The importance of training is felt by PT Kusumahadi Santosa is able to improve the performance of employees, the accident rate is reduced, the result of increased production, reduced errors in jobs and employees to be more disciplined. There are some problems faced by PT Kusumahadi Santosa with training system implemented today is not terjadwalnya training conducted and the type of training that is still too little. 2 weaving department employees also feel less optimal training provided so that various problems faced by, among others, errors in production, decreased quality of cloth, and many machines are broken. Thus, employees need training because the training provided is limited.
The data used in this study are primary data and secondary data. The primary data obtained through interviews with the personnel manager about the type of training applied PT Kusumahadi Santosa, an interview with the Head of QC department adm and weaving two about the type of training that is applied in the weaving department 2, interviews with employees about the problem often encountered, and distributing questionnaires to all employees in the department weaving 2. Secondary data was obtained from company documentation such as company history, organizational structure and employee data. From the discussion of the problem formulated that training applied in the weaving department 2 is less than optimal because of the type of training that is too little. Training on-the-job coaching and training only in the form of off-the-job only in the form of lectures or lecture and question and answer session held outside the company.
Based on the discussion conducted, researchers advise against the company to change the applied current training system so that problems arising can be minimized. The company also had to increase the types of skills training for employees so that employees can be increased, so employees will feel welcome and needed in the company. And with this analysis the company can know the problems that arise in employee training and development system, so companies can improve the system of training and development for a better employee.
Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui evaluasi sistem pelatihan dan pengembangan karyawan pada department weaving 2 di PT Kusumahadi Santosa Karanganyar. PT Kusumahadi Santosa merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur. Pentingnya pelatihan dirasakan oleh PT Kusumahadi Santosa yaitu mampu meningkatkan kinerja karyawan, tingkat kecelakaan berkurang, hasil produksi meningkat, kekeliruan dalam pekerjaan berkurang dan karyawan menjadi lebih disiplin. Ada beberapa masalah yang dihadapi PT Kusumahadi Santosa dengan sistem pelatihan yang diterapkan saat ini adalah tidak terjadwalnya pelatihan yang dilaksanakan dan jenis pelatihan yang masih terlampau sedikit. Para karyawan department weaving 2 juga merasakan kurang optimalnya pelatihan yang diberikan sehingga berbagai masalah dihadapi antara lain kekeliruan dalam produksi, menurunnya kualitas kain, dan mesin banyak yang rusak. Jadi, karyawan membutuhkan pelatihan karena pelatihan yang diberikan masih terbatas.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan manajer personalia tentang jenis pelatihan yang diterapkan PT Kusumahadi Santosa, wawancara dengan kasie adm dan QC department weaving 2 tentang jenis pelatihan yang diterapkan di department weaving 2, wawancara dengan karyawan tentang masalah yang sering dihadapi, dan penyebaran kuesioner terhadap semua karyawan di department weaving 2. Data sekunder diperoleh dari dokumentasi perusahaan seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan data karyawan. Dari hasil pembahasan mengenai masalah yang dirumuskan bahwa pelatihan yang diterapkan di department weaving 2 kurang optimal karena jenis pelatihan yang terlampau sediki. Pelatihan on-the-job hanya berbentuk coaching dan pelatihan off-the-job hanya berupa pemberian kuliah atau ceramah dan sesi tanya jawab yang diadakan dari luar perusahaan.
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, peneliti memberikan saran terhadap perusahaan untuk mengubah sistem pelatihan yang diterapkan sekarang sehingga masalah yang timbul dapat diminimalkan. Perusahaan juga harus menambah jenis pelatihan untuk karyawan agar ketrampilan karyawan dapat meningkat, jadi karyawan akan merasa betah dan dibutuhkan dalam perusahaan. Dan dengan analisis ini perusahaan dapat mengetahui masalah yang timbul dalam sistem pelatihan dan pengembangan karyawan ini, sehingga perusahaan dapat meningkatkan sistem pelatihan dan pengembangan bagi karyawan yang lebih baik.