×
Pulau Papua merupakan pulau yang cukup luas, yang terletak di Indonesia bagian timur. Pulau Papua mempunyai sumber daya alam yang melimpah dan beragam seperti bahan tambang dan emas, serta banyaknya wisata alam yang terkemuka, seperti Raja Ampat, Salju Abadi dan lain sebagainya. Hal tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk memperoleh pendapatan yang digunakan untuk belanja dan pembiayaan daerah, mengingat cukup luasnya daerah Papua maka pembiayaannya juga akan lebih besar pula. Akan tetapi pulau ini kurang maju jika dibandingkan dengan pulau lain seperti di Jawa, hal ini terbukti dari pendapatan per kapita penduduk yang hanya ± RP 650.000,00 sedangkan UMR di Jawa sudah melebihi angka Rp 1.000.000,00 juga angka buta huruf di Papua berkisar antara ±25% dari total penduduk.
Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti dan menganalisis tentang pembiayaan daerah di Pulau Papua dengan tujuan untuk memperoleh gambaran
Tentang perkembangan pembiayaan, angka surplus/deficit serta perkembangan SiLPA/SiKPA di seluruh kabupaten di Pulau Papua.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data primer berupa Laporan Keuangan Daerah seluruh kabupaten di Pulau Papua tahun 2010-2012. Yang diolah menjadi data statistic deskriptif menggunakan SPSS, dan perhitungan rasio pertumbuhan selama 3 tahun. Dari data tersebut kemudian disajikan dengan bentuk diagram batang dan baris yang kemudian dianalisis.
Hasil penelitian yaitu kesenjangan perekonomian dan tingkat kesejahteraan tersebut dikarenakan kemampuan sumber daya manusia yang kurang bias mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki, seperti infrastruktur pariwisata dan pengolahan serta pemasaran produk lokal, penggunaan fasilitas yang lebih modern juga dirasakurang dioptimalkan
Papua Island is an island which is quite wide, located in the eastern part of Indonesia. Papua Island has bundant amount of natural resources and various mineral and gold, as well as the large amount of well-known natural tourism object, such as Raja Ampat, Salju Abadi, etc. The government takes advantage from it to get income for regional expenditure and budgetting. Cosidering the area of Papua which is quite big, the budgeting will cost more. However, this island is considered underdeveloped if it is compared with the other islands, such as Java Island. This is proven by the rate of the income per capita of the residents which is only ± Rp 650.000,00, while the minimum regional wage in Java Island already more than Rp 1.000.000,00. Also, the illiteracy of Papua ranges ± 25% of the population.
Therefore the researcher was interested to investigate and analyze about the regional budgeting of Papua Island with the purpose to gain the description about the development of the budgeting, surplus/defisit rate and the development of SiLPA/SiKPA in every region of Papua Island.
The research was generated by using primary datum in the form of Regional Financial Report from every region in Papua Island at the year of 2010-2012. Processed to be descriptive statistical datum by using SPSS, and ratio calculation for 3 years. The datum then presented in the form of bar chart and row diagram which was then being analyzed.
The result of the research which are the economic inequality and welfare caused by the ability of the human resources which is lacking in optimizing the advantages of the owned natural resources, such as tourism infrastructure and the local products processing and selling, the using of the modern facilities is also less optimal.