Teh yang merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia seringkali diolah menjadi minuman yang digemari oleh banyak orang. Salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM) Teh Kemuning Mbok Karti milik Bapak Warseno yang berada di Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. UKM ini memproduksi teh seduh hitam dan hijau. UKM ini sedang mencoba merambah pasar baru untuk memasarkan produknya ke sektor rumah tangga, dengan ukuran netto teh yang lebih kecil dari ukuran netto yang sudah diproduksi saat ini, yaitu dengan netto 50 gram. Untuk itu, dibutuhkan kemasan baru untuk mewadahi produk dengan ukuran baru tersebut, yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Penelitian mengikuti pendekatan yang dikemukakan oleh Ulrich dan Eppinger yang diabungkan dengan metode Quality Function Deployment (QFD) yang merupakan suatu metode perancangan produk berbasis keinginan konsumen. Namun pada penelitian ini, metode QFD yang digunakan hanya sampai rumah kualitas pertama atau yang biasa disebut House of Quality (HOQ). Penelitian dimulai dengan melakukan identifikasi kebutuhan pelanggan untuk memperoleh kebutuhan, keinginan, maupun keluhan pelanggan. Selanjutnya, dilakukan HOQ, yang digunakan untuk memperoleh karakteristik teknis dengan prioritas tertinggi. Setelah itu dilakukan penyusunan konsep untuk membangkitkan alternatif-alternatif rancangan, dan kemudian dilakukan penilaian konsep untuk memilih alternatif rancangan terbaik. Proses penilaian dilakukan dengan matriks seleksi yang dikemukakan oleh Pugh.
Penelitian ini memperoleh 9 VOC yang ditindaklanjuti dengan 13 karakteristik teknis. Pada penelitian ini dihasilkan 8 alternatif rancangan, dimana alternatif terpilih adalah konsep rancangan K-VIII, yaitu rancangan yang memiliki kemasan bagian dalam dan bagian luar, dimana material bagian luar terbuat dari kertas duplex dan material kemasan bagian dalam terbuat dari alumunium foil.
Kata kunci: House of Quality (HOQ), Kemasan, Quality Function Deployment (QFD), Teh