Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model CPS dengan keterampilan proses dalam peningkatan pembelajaran IPA tentang sifat sifat cahaya; (2) meningkatkan pembelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri Plumbon tahun ajaran 2014/2015; dan (3) mendeskripsikan kendala dan solusi penerapan model CPS dengan keterampilan proses dalam peningkatan pembelajaran IPA.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri dua pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Plumbon yang berjumlah 22 siswa. Teknik pengumpulan data berupa tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif (kuantitatif) dan analisis kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) penerapan model CPS dengan keterampilan proses dilaksanakan melalui 5 langkah, yaitu: (a) klarifikasi masalah dengan menggunakan keterampilan mengobservasi; (b) pengungkapan gagasan (brainstorming) dengan menggunakan keterampilan merumuskan hipotesis; (c) evaluasi dan seleksi dengan menggunakan keterampilan mengklasifikasi; (d) implementasi dengan menggunakan keterampilan melakukan eksperimen, dan menginferensi; serta langkah terakhir (e) penerimaan dengan menggunakan keterampilan komunikasi; (2) penerapan model CPS dengan keterampilan proses dengan langkah yang tepat dapat meningkatkan pembelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V, yaitu dengan ketuntasan pembelajaran IPA pada siklus I mencapai 69,05%, pada siklus II meningkat menjadi 85%, dan pada siklus III meningkat menjadi 95,2%; dan (3) kendala selama pembelajaran IPA dalam penerapan model CPS keterampilan proses yaitu: (a) siswa masih kurang memerhatikan pembelajaran dan belum aktif untuk bertanya jawab, (b) siswa belum sepenuhnya memahami aturan pembelajaran dengan model CPS dengan keterampilan proses, dan (c) hanya siswa yang aktif yang bekerja dalam kelompok. Solusinya yaitu: (a) mengkondisikan kelas agar tertib dan guru lebih melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar; (b) memberi penjelasan kepada siswa mengenai langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan secara jelas; dan (c) memotivasi dan mengaktifkan seluruh siswa dalam kelompok.
Simpulan penelitian ini adalah penerapan model Creative Problem Solving dengan keterampilan proses dapat meningkatkan pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri Plumbon tahun ajaran 2014/2015.
Kata kunci: Creative Problem Solving, keterampilan proses, IPA