Penulis Utama : Yudi Pramono Pawiro
NIM / NIP : S851402070
×

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi (KBMTT) ditinjau dari kecerdasan emosional peserta didik. Model pembelajaran yang dibandingkan adalah model PBL, model DL dan model TPS.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semua. Populasi untuk penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Sukoharjo. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Stratified Cluster Random Sampling dan diperoleh sampel berjumlah 253 peserta didik. Sampel dikelompokkan menjadi tiga kelas, yakni: 87 peserta didik pada kelompok eksperimen I, 84 peserta didik pada kelompok eksperimen II, dan 83 peserta didik pada kelompok eksperimen III. Instrumen untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi pada materi pembelajaran kubus dan balok dan angket kecerdasan emosional. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel yang tak sama.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Model PBL menghasilkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi yang lebih baik dari pada model DL dan model TPS. Model DL dan TPS menghasilkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi yang sama. (2) Kecerdasan emosional memberikan pengaruh berbeda pada kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi pada materi pembelajaran kubus dan balok. Peserta didik dengan kecerdasan emosional tinggi mempunyai kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi lebih baik daripada peserta didik dengan kecerdasan emosional sedang dan rendah, peserta didik dengan kecerdasan emosional sedang mempunyai kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi yang lebih baik dari pada peserta didik dengan kecerdasan emosional rendah. (3) Pada model pembelajaran PBL, DL dan TPS, KBMTT peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional tinggi lebih baik dibandingkan peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional sedang dan rendah, serta KBMTT peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional sedang lebih baik dibandingkan peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional rendah. (4) Pada kategori kecerdasan emosional tinggi, sedang maupun rendah, KBMTT peserta didik yang diberi model pembelajaran PBL lebih baik daripada model pembelajaran DL dan model pembelajaran TPS.
Selain itu KBMTT peserta didik yang diberi model pembelajaran DL sama baik dengan model pembelajaran TPS.
Kata kunci: PBL, DL , TPS, Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi dan Kecerdasan Emosional.
ABSTRACT
The objective of this research was to know the effect of the learning models on the high order mathematical thinking skill viewed from the emotional quotient of the students. The learning models compared were model of the PBL, model of the DL and model of the TPS.
This research used the quasi experimental research. It?s population was all of the students in Grade VIII of State Junior Secondary Schools in Sukoharjo. The samples of the research were taken by using the stratified cluster random sampling technique and consisted of 253 students. They were grouped into three classes, namely: 87 in Experimental Class 1, 84 in Experimental Class 2, and 83 in Experimental Class 3. The instruments to gather the data were test of high order mathematical thinking skill on the learning topic of cube and beam, and emotional quotient questionnaire. The proposed hypotheses of the research were analyzed by using the two way analysis of variance with unbalanced cells.
The results of the research were as follows. (1) Model of the PBL results in a better high order mathematical thinking skill than model of the DL, and model of the TPS. Model of the DL and model of the TPS results the same high order mathematical thinking skill. (2) Emotional quotient gives students a different effect on high order mathematical thinking skill on the learning topic of cube and beam. The students with the high emotional quotient have a better high order mathematical thinking skill than those with the moderate emotional quotient and those with the low emotional quotient, the students with the moderate emotional quotient have a better high order mathematical thinking skill than those with the low emotional quotient. (3) The model of PBL, the model of DL and the model of TPS, the students with the high emotional quotient have a better high order mathematical thinking skill than those with the moderate emotional quotient and those with the low emotional quotient, the students with the moderate emotional quotient have a better high order mathematical thinking skill than those with the low emotional quotient.(4) In each of the emotional quotient of students is high, moderate and low, model of the PBL results in a better high order mathematical thinking skill than model of the DL, and model of the TPS, Model of the DL results same high order mathematical thinking skill with TPS.
Keywords: PBL, DL, TPS, High Order Mathematical Thinking Skill and
Emotional Quotient

×
Penulis Utama : Yudi Pramono Pawiro
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S851402070
Tahun : 2015
Judul : Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Model Discovery Learning Serta Model Think Pair Share Materi Kubus dan Balok Ditinjau dari Kategori Kecerdasan Emosional pada Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Peserta Didik SMP N Kela
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2015
Program Studi : S-2 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Pendidikan Matematika-S851402070-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Budiyono, M.Sc.
2. Drs. Isnandar Slamet, M.Sc., Ph.D.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.