×
ABSTRAK
Dalam studi ini, pengaruh penggunaan gas pelindung dan tegangan listrik terhadap sifat mekanik sambungan las titik tahanan listrik Aluminium AA 5052 telah diteliti. Dalam proses pengelasan, gaya penekanan elektroda, waktu pengelasan, dan laju aliran gas dalam penelitian ini dibuat seragam dengan menggunakan gas pelindung argon, gas pelindung karbon dioksida dan tanpa gas pelindung. Parameter pengelasan yang digunakan yaitu tegangan listrik divariasi 2,30; 2,67 dan 3,20 V. Pengujian struktur mikro dan makro, kekerasan mikro vickers dan kapasitas dukung beban geser-tarik dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik sambungan las. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai tegangan listrik 2,30 V; 2,67 V; dan 3,20 V dengan gas argon memiliki nilai kapasitas dukung beban geser-tarik yang paling tinggi dibandingkan dengan gas karbon dioksida dan tanpa gas. Gas argon dengan tegangan listrik 3,20 V menghasilkan kapasitas dukung beban geser tarik yang paling tinggi yaitu 0,385 kN dengan mode kerusakan berupa interfacial. Peningkatan tegangan listrik menyebabkan ukuran nugget meningkat. Nugget hasil pengelasan dengan gas argon memiliki tingkat kekerasan tertinggi akibat berkurangnya ukuran butir dalam kaitannya dengan kecepatan pendinginan.
Kata kunci : Aluminium AA 5052, las titik tahanan listrik, gas pelindung, tegangan listrik.
ABSTRACT
The effects of the shielding gas and electrical voltage on the mechanical properties of resistance spot welded joint Aluminum AA 5052 have been investigated in this study. Electrode pressure, welding time, and gas flow rate were constantly maintained. Welding processes were conducted with variation of shielding gas including argon gas, carbon dioxide gas and no shielding gas. The welding parameters used were 2.30, 2.67 and 3.20 varied-voltages. The micro and macro structure investigations, Vickers hardness test, and tensile load bearing capacity test were performed to evaluate the mechanical properties of joints. Welding process using 2.30 V, 2.67 V, and 3.20 V argon gas have higher tensile shear load bearing capacity than carbon dioxide gas and no shielding gas. Argon gas using 3.20 V resulted the highest tensile load bearing capacity of 0.385 kN with a possibility of interfacial failure mode. The increasing of welding voltage caused the increasing nugget size. The nugget welded with argon gas had the highest level of hardness effect of grain size reducing due to it’s cooling rate.
Keywords : Aluminum AA 5052, resistance spot welding, shielding gas, voltage.