×
INTISARI
Air sisa pengendapan pati adalah limbah cair dari proses pemisahan pati
dari airnya atau proses pengendapan pada pembuatan tepung tapioka. Banyaknya
limbah cair tapioka tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku nata yang
digunakan sebagai bahan baku kertas sehingga mempunyai nilai ekonomis yang
lebih tinggi.
Proses pembuatan nata dari limbah cair tapioka dilakukan dengan proses
fermentasi pada suhu 300C, limbah cair tapioka dididihkan dan ditambahkan gula
10%, ZA 0,3% , dan asam asetat glasial ±5 ml sampai pH 4, selanjutnya campuran
tersebut dituang ke dalam wadah akuarium dan ditutup koran. Setelah campuran
tersebut dingin ditambah dengan kultur Acetobacter xylinum. Campuran tersebut
diberi perlakuaan variasi aerasi ( 1 jam, 4 jam, 7 jam, dan 10 jam) serta
penambahan umpan ( 1,5 liter/hari dan 2 liter/hari ). Kemudian difermentasi
selama 14 hari. Penambahan umpan dilakukan setelah hari keenam fermentasi.
Dengan variasi tersebut nata mencapai kondisi optimum pada variasi aerasi 7 jam
dengan penambahan umpan 2 liter/ hari yang menghasilkan tebal nata 0,9 cm
dengan berat nata 154,53 gram.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
limbah cair tapioka dapat dijadikan selulosa nata sebagai bahan baku kertas.
Kondisi optimum dalam pembuatan selulosa nata dari limbah cair tapioka pada
suhu 30 0C, pH 4 pada variasi aerasi selama 7 jam dengan penambahan umpan 2
liter/hari.