ABSTRAK
Penulisan hukum ini bertujuan untuk mengetahui unsur-unsur wanprestasi dan tindak pidana penipuan, apakah wanprestasi dalam perjanjian termasuk salah satu bentuk tindak pidana penipuan serta untuk mengetahui pertimbangan hakim pada tingkat kasasi yang mengabulkan gugatan perkara ganti kerugian atas laporan tindak pidana penipuan dalam perkara kasasi perdata no. 2745K/PDT/2010.
Jenis penulisan hukum ini adalah penelitian hukum normatif atau doktrinal, yaitu penelitian ini dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan-peraturan yang tertulis atau bahan-bahan hukum lain. Sifat penelitian hukum ini adalah penelitian hukum deskriptif untuk memberikan data yang teliti mengenai manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya secara mendetail dan jelas. Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian hukum ini adalah pendekatan undang-undang (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach).
Hasil penulisan hukum menunjukkan bahwa wanprestasi dengan delik penipuan memiliki karakteristik perbuatan materiil yang berbeda baik dari unsur-unsur perbuatannya maupun dari penyebab lahirnya perbuatan tersebut. Wanprestasi merupakan implikasi dari tidak dilaksanakannya kewajiban dalam suatu perjanjian. Sedangkan tindak pidana penipuan adalah Suatu perbuatan materiil dapat dinyatakan terbukti sebagai tindak pidana penipuan jika perbuatan tersebut memenuhi unsur-unsur yang dirumuskan dalam Pasal 378 KUHP. Selanjutnya putusan Hakim Kasasi yang mengabulkan gugatan Penggugat adalah mengandung cacat formil karena Penggugat dalam gugatannya salah dalam menentukan pihak yang digugat (error in persona). Terhadap gugatan cacat formil, putusan yang dijatuhkan hakim harus jelas dan tegas mencantumkan dalam amar putusan menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke).
Kata kunci: Wanprestasi, Penipuan, Putusan, Gugatan  
ABSTRACT
This study was conducted to find out the elements of non-performance and fraud crime, whether or not the non-performance in agreement belongs to a form of fraud crime, and to find out the judge’s rationale in level of Appeal to Supreme Court granting the legal suit of compensation against the report of fraud crime in the civil appeal to Supreme Court case No. 2745K/PDT/2010. This study was a normative or doctrinal law research in which this study was conducted or intended only to the written regulation or other law materials. This study was a descriptive law research intended to provide precise data on human being, condition or other phenomenon in detail and clearly. The approach the writer used in this research was statute and conceptual approaches. The result of study showed that non-performance with fraud delict has different characteristic of material deed from either its deed elements or the cause of deed. Non-performance is the implication of obligation not undertaken in an agreement. Meanwhile, the fraud crime is a material deed that could be proved as fraud crime when the deed met the elements formulated in Article 378 of KUHP. Furthermore, the verdict of Supreme Court’s judge who granted the plaintiff’s legal suit contained formal defect because the plaintiff in his/her suit decided the prosecuted incorrectly (error in persona). To the legal suit with formal defect, the verdict decided by the judge should include clearly and firmly in the verdict that stating the legal suit was not acceptable (niet ontvankelijke).
Keywords: Non-performance, Fraud, Decision, Suit