INTISARIPabrik asetaldehida dirancang dengan kapasitas 30.000 ton/tahun. Bahanbaku yang digunakan adalah etanol. Pabrik ini direncanakan didirikan di daerahPlesungan, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, pada tahun 2015 dan mulaiberoperasi pada tahun 2017. Asetaldehida banyak digunakan dalam industrikimia, yaitu sebagai bahan intermediete untuk menghasilkan bahan kimia yanglain, antara lain sebagai bahan baku pembuatan asam asetat, n-butanol, 2-hexylethanol, pentaerythrytol, trimethyrolpropane, pyridine, pericetic acid,cratonaldehyde, asetat anhidrid, chloral, 1,3-buthylene glycol, dan asam laktat.Asetaldehida dibuat dari proses dehidrogenasi gas etanol dengan katalisCu-Cr pada kisaran suhu 225-285 oC dan tekanan 1,2 atm dalam Reaktor FixedBed Multitube kondisi non isotermal dan non adiabatic dengan konversi 50%.Reaksi berlangsung secara endotermis sehingga diperlukan pemanas dowtherm A.Bahan baku yang dibutuhkan adalah etanol 95% sebanyak 33.151.350,13kg/tahun. Gas keluar reaktor diserap dengan menggunakan air dalam absorber,untuk memisahkan gas H2 dengan campuran asetaldehida dan sisa etanol,kemudian asetaldehida dimurnikan dalam menara distilasi, sehingga diperolehasetaldehida dengan kemurnian 99,9% berat. Sisa etanol yang belum bereaksidimurnikan kembali dengan menara distilasi untuk di recycleKebutuhan utilitas meliputi air sungai sebanyak 52,83 m3/jam, bahan bakar(IDO) sebanyak 568,68 L/jam, udara tekan sebanyak 45,83 m3/jam dan kebutuhanlistrik sebesar 253,29 kW. Pabrik juga didukung laboratorium untuk menjagakualitas produk agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Pabrikdirencanakan dibangun di atas tanah seluas 19.900 m2Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), denganstruktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagianjam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Pabrik beroperasi selama24 jam per hari dan 330 hari per tahun. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak185 orang.Dari analisa ekonomi diperoleh modal tetap sebesar Rp 242.692.832.857,00dan modal kerjanya Rp 174.719.708.638,00. Biaya produksi total per tahunsebesar Rp 787.558.711.557,00. Pabrik asetaldehida ini termasuk beresiko tinggikarena bahan baku dan produk bersifat mudah terbakar. Analisis kelayakanmenunjukkan bahwa Return of Investment (ROI) sebelum dan sesudah pajaksebesar 48,56% dan 33,99%. Pay Out Time (POT) sebelum dan sesudah pajakselama 1,71 tahun dan 2,27 tahun, Break Even Point (BEP) 43,97%, dan ShutDown Point (SDP) 30,12%. Sedangkan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar31,81%. Berdasarkan hasil evaluasi diatas, maka Pabrik Asetaldehida denganProses Dehidrogenasi Etanol dengan kapasitas 30.000 ton/tahun dinilai layakdidirikan karena memenuhi standar persyaratan pendirian suatu pabrik.