ABSTRAK Tujuan penelitian adalah (1) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi usaha budidaya ikan dan, (2) mengetahui sumbangan pendapatan dari usaha budidaya ikan terhadap kondisi sosial ekonomi petani ikan sistem karamba jaring apung di Waduk Kedungombo Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Populasi penelitian adalah petani ikan sistem karamba yang memiliki karamba sendiri yaitu 49 orang yang dibagi menjadi tiga sub populasi antara lain 1). petani yang memiliki petakan karamba ? 4 yaitu 24 orang, 2). petani yang memiliki petakan karamba 5-10 yaitu 16 orang, 3). petani yang memiliki petakan karamba ? 11 yaitu 9 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 12 orang antara lain a). petani yang memiliki kolam atau petakan pada karamba ? 4 yaitu 6 orang, b). petani yang memiliki kolam atau petakan karamba 5-10 yaitu 4 oarang, c). petani yang memiliki kolam atau petakan karamba ? 11 yaitu 2 orang . Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan stratified random sampling (sampel acak bertingkat) bedasarkan jumlah petakan karamba yang dimiliki petani ikan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan alat tabel silang, tabel silang digunakan untuk menganalisis permasalahan faktor-faktor yang mempengaruhi usaha budidaya ikan dan besarnya sumbangan pendapatan dari usaha budidaya ikan terhadap kondisi sosial ekonomi petani ikan sistem karamba jaring apung di Waduk Kedungombo Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap usaha budidaya ikan sistem karamba jaring apung berdasarkan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar faktor-faktor yang berpengaruh terhadap usaha budidaya ikan sistem karamba adalah: 1). Status petani ikan, 2). Pendidikan terakhir petani ikan, 3). Alasan melakukan budidaya ikan 4). Modal, baik modal tetap maupun modal tidak tetap, 5). Jenis ikan yang dibudidayakan, 6). Bahan pembuatan karamba, 7). Biaya produksi, 8). Jumlah produksi 9). Pemasaran, dan 10). Jenis tranportasi, serta 11). Lokasi peletakan karamba, sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh terhadap perkembangan usaha budidaya ikan sistem karamba jaring apung di Waduk Kedungombo antara lain 1). Umur petani ikan, 2). Jumlah tanggungan keluarga, dan 3). Lama melakukan usaha. Sumbangan dari usaha budidaya ikan sistem karamba jaring apung terhadap kondisi sosial ekonomi petani ikan karamba ditinjau dari 1). Pendapatan, 95,98?alah sumbangan pendapatan dari usaha budidaya ikan sistem karamba, sedangkan sumbangan pendapatan dari luar usaha budidaya ikan karamba hanya sebesar 1,07 % saja, 2). Kesehatan, 75 % petani yang terserang penyakit biasa (demam, flue, dan pusing) yaitu sebagian besar adalah petani yang memiliki karamba 5 - 10 petak karamba dengan sumbangan pendapatan yang diterima sebesar 95,14 % dan 50 ?alah petani yang memiliki karamba lebih dari 11 dengan sumbangan pendapatan yang diterima sebesar 98,93 %, sedangkan yang petani yang memiliki karamba kurang dari 4, 33,33 % terserang penyakit paru-paru dengan sumbangan pendapatan sebesar 92,23 % saja. 2). Kondisi tempat tinggal, 41,7 ?alah semi permanen lantai keramik yaitu sebagian besar merupakan petani yang memiliki karamba lebih dari 11 petak. dan besarnya sumbangan 98,93 %. Jadi dapat disimpulkan bahwa besarnya sumbangan pendapatan dari usaha budidaya ikan yang diterima oleh petani ikan berpengaruh pada kondisi tempat tinggal dan pendapatan yang diterima, sedangkan sumbangan yang diterima oleh petani ikan tidak berpengaruh pada kesehatan atau penyakit yang pernah diderita. ABSTRACT The aim of this research is to know (1) the factors that Influence the fish cultivation business; and (2) the income contribution of fish cultivation business toward the social economy condition of fishermen that use floating dragnet karamba system offish cultivation in Kedungombo reservoir Boyolali regency. In this research, the researcher applied descriptive qualitative method. The research population was the fishermen that had their own karamba. They were 49 people. There were divided into three sub population (1) fishermen who had less than 4 of karamba partition were 24 people; (2) fishermen who had 5-10 of karamba partition were 16 people; and (3) fishermen who had more than 11 of karamba partition were 9 people. The sample that used in this research were 12 people. They were (1) fishermen who had less than 4 of karamba partition were 6 people; (2) fishermen who had 5- 10 of karamba partition were 4 people; and (3) fishermen who had more than 11 of karamba partition were 2 people. Hie sampling that was used was stratified random sampling. The sample that were taken were based on the sum of karamba partition that owned by the fishermen. In collecting the data, the researcher here used observation, interview, questionnaire and documentation. In analyzing the data, the researcher here used descriptive qualitative analysis by using cross table; this table was used to analyze the problem factors that influenced the fish cultivation business and the amount of income contribution of fish cultivation business toward the social economy condition of fishermen that use floating dragnet karamba system of fish cultivation in Kedungombo reservoir Boyolali regency. From the result of this research, it can be concluded that several factors which influence the fish cultivation business are: (1) the fishermen status; (2) the education background of fishermen; (3) the reason why the fishermen do the fish cultivation business; (4) the capital (permanent and impermanent capital); (5) the types of fish that are cultivated; (6) the raw material of karamba (7) production cost; (8) total production; (9) marketing system; (10) transportation system; and (11) the location where the karamba located. Then, the factors that have no influence in development of fish cultivation business through karamba jaring apung in Kedungombo reservoir are: (1) the age of fishermen; (2) the family burden; and (3) how long that the business itself has been done. The contribution of fish cultivation business toward the social economy condition of fishermen that use floating dragnet karamba system of fish cultivation in Kedungombo reservoir Boyolali regency viewed from: (1) income; the 95,98 % of income contribution comes from the fish cultivation business, while the income contribution that come from other source is only 1,07 %; (2) health; 75 % of fishermen who have 5 - 10 of karamba partition with 95,14% of the income contribution and 50 % of fishermen who have more than 11 of karamba partition with 98,93 % of the income contribution suffer from common diseases, such as; fever, influenza, and dizzy; then, 33,33 % of fishermen who have less than 4 of karamba partition with 92,33 % of the income contribution suffer from lung inflammation; (3) the home condition; 41, 7 % is semi permanent of ceramic floor for fishermen who have more than 11 of karamba partition with 98,93 % of the income contribution. The amount of income contribution from the fish cultivation business has influence in home condition and the income of fishermen, while the income contribution itself has no influence in fishermen's health or the diseases that have ever been suffered by them.