ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan dan mendeskripsikan: (1) Latar belakang berdirinya lembaga sosial masyarakat Rumah Hebat Indonesia; (2) pelaksanaan pembelajaran melukis di lembaga sosial masyarakat Rumah Hebat Indonesia; (3) faktor-faktor penghambat dan pendukung yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran melukis di lembaga sosial masyarakat Rumah Hebat Indonesia dan (4) hasil karya lukis anak di lembaga sosial masyarakat Rumah Hebat Indonesia ditinjau dari prinsip-prinsip seni rupa.
Bentuk penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan strategi studi kasus tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan: informan, tempat dan peristiwa, dokumentasi dan arsip. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan: observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi data dan review informant. Analisis data yang digunakan analisis model mengalir (flow model analysis).
Hasil dari penelitian ini adalah (1) latar belakang berdirinya lembaga sosial masyarakat Rumah Hebat Indonesia, yaitu karena kondisi lingkungan sosial di Rejosari RT 03 tidak mendukung pengembangan pendidikan, sehingga Rumah Hebat Indonesia sebagai alternatif pendidikan nonformal. (2) Pelaksanaan pembelajaran kelas melukis yang diselenggarakan di lembaga sosial masyarakat Rumah Hebat Indonesia berjalan dengan baik meski tanpa kurikulum atau modul yang dibuat sendiri oleh pendidik ataupun pihak lembaga. Pelaksanaannya terdapat komponen pembelajaran seperti pada pendidikan formal. Pemilihan materi disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan dari peserta didik. Pendidik tidak memberikan demonstrasi didepan kelas melainkan secara individu. Dalam hal mewarnai peserta didik lebih sering menggunakan pastel dan pensil warna. Untuk hasil pembelajaran juga cukup memuaskan, hal ini dapat dilihat dari ketercapaian tujuan pembelajaran. (3) Faktor pendukung pembelajaran, pemerintah mengakui bahwa Rumah Hebat Indonesia merupakan lembaga yang sah berdiri (legal), pendidik memiliki kompetensi seni rupa. Faktor penghambat pembelajaran antara lain, sarana yang belum memadai, tidak terdapat pengelompokan kelas berdasar orientasi pendidikan, kurangnya koordinasi dengan peserta didik dan pendidik lain sehingga pembelajaran sering berbenturan dengan kegiatan lain. Belum adanya kurikulum, buku panduan atau modul yang dibuat untuk memperlancar pembelajaran. (4) Hasil karya lukis peserta didik di Rumah Hebat Indonesia menunjukan kesesuaian dengan ciri-ciri masa perkembangan gambar anak menurut Viktor Lowenfeld. Ditemukan juga dalam penelitian terdapat hasil karya anak masa transisi (perpindahan) dimana anak dapat berpijak pada dua ciri-ciri masa.
Kata kunci:     Pendidikan Nonformal, Seni lukis, Karya lukis Anak.
ABSTRACT
This study aims to identify and describe: (1) The Background of the establishment of social institution of society Rumah Hebat Indonesia; (2) The implementation of painting learning in the social institutions of society Rumah Hebat Indonesia; (3) the inhibiting  and supporters factors faced in the implementation of painting learning in the social institutions of society Rumah Hebat Indonesia and (4) the painting artworks of children in social institutions of society Rumah Hebat Indonesia based on the principles of art.
This study belongs to the  qualitative descriptive study using a fixed single case study strategy. Source data used: informants, places and events, documentation and archives. The sampling technique used was purposive sampling. Data collection techniques used: observation, interviews, and analysis of documentation. Validity of data used triangulation of data and review informant. The analysis used data flow model analysis (flow model analysis).
The results of this study are (1) The Background of the establishment of Social Institution of society Rumah Hebat Indonesia; namely because the social environment in Rejosari RT 03 does not support the development of education. So Rumah Hebat Indonesia was established as an alternative of non-formal education. (2) The Implementation of the painting learning class held in the social institutions of society Rumah Hebat Indonesia is running well even if without a curriculum or modules made by the educators or the institution. The Implementation is based on the learning components as formal education. The Selection of learning materials are appropriated with the needs of the learners environment. The educators do not give a demonstration in front of the class, but individually. In the terms of coloring, the learners are using pastels and colored pencils. The learning outcomes is also quite satisfactory, it can be seen from the achievement of learning objectives. (3) Factors learning support, the government recognizes that the Rumah Hebat Indonesia is an legally established institution (legal). Educators have the competence on art. Learning inhibiting factors, among others, the means is not adequate, there is no class groupings based on the orientation of education, lack of coordination with other learners and educators that learning often conflict with other activities. The absence of a curriculum, guide books or modules made to facilitate learning. (4) Th results paintings learners at Rumah Hebat Indonesia indicates conformity with the characteristics of future developments by Viktor Lowenfeld child image. It was also found in another study that the child can stand on two characteristics of time and transition (displacement).
Keywords: Non-formal Education, Painting, Children Painting.