×
ABSTRAK Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa televisi merupakan media primadona dikalangan masyarakat. Hal ini karena daya tariknya yang bersifat audiovisual dan mampu menayangkan beragam acara untuk menghibur pemirsa. Salah satu program acara televisi yang populer dan banyak diminati oleh pemirsa adalah tayangan infotainment. Berdasarkan tolok ukur rating, tayangan infotainment merupakan program andalan televisi karena menyedot banyak iklan dan disukai oleh pemirsa. Dua tayangan infotainment yang memiliki format acara berbeda dari sejenisnya adalah Silet di RCTI dan Insert Investigasi di Trans TV. Kedua acara tersebut dikemas dalam bentuk investigasi dan banyak digemari oleh pemirsa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan (Gratifications Sought) dengan kepuasan nyata yang diperoleh (Gratifications Obtained) setelah menonton acara Silet dan Insert Investigasi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan metode survai dan dengan alat bantu kuesioner. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2005–2008 yang menonton acara Silet dan Insert Investigasi dengan jumlah sampel 74 dari 290 populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara teknik acak sederhana (simple random sampling). Data dari hasil kuesioner kemudian dimasukkan ke dalam coding sheet secara manual dan diinterpretasikan. Sedangkan untuk mengetahui kesenjangan yang ada dihitung dengan menggunakan rumus discrepancy milik Palmgreen. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : dalam hal GS (Gratifications Sought) mayoritas responden mempunyai motivasi untuk mencari 10 jenis kebutuhan dari 13 jenis kebutuhan yang ditawarkan dengan menonton acara Silet dan Insert Investigasi. Sepuluh kebutuhan tersebut diantaranya: kebutuhan mengetahui peristiwa yang terjadi saat ini (59,5%), memperoleh informasi yang mendalam (indepth information) mengenai berita para tokoh/selebritis (58,1%), memperoleh informasi human interest mengenai gaya hidup selebritis (56,8%), memperoleh informasi mengenai peristiwa unik dan fenomenal (51,4%), agar bisa memberikan informasi pada orang lain (59,5%), menemukan dan mengidentifikasi nilai-nilai yang berkaitan dengan pribadi mahasiswa(59,5%), memperoleh bahan perbincangan dengan orang lain(52,7%), berkumpul dengan keluarga dan teman (54,1%), mengisi waktu luang dan bersantai (78,4%), memperoleh hiburan dan kesenangan (69,0%). Sementara pada pola penggunaan media (media use), secara umum tingkat perhatian responden terhadap kedua acara tersebut tergolong sedang. Sedangkan dari segi frekuensi menonton termasuk dalam kategori rendah. Namun Insert Investigasi lebih mendapatkan atensi dari responden dibandingkan Silet. Dari sisi curahan waktu termasuk dalam kategori sedang dan Insert Investigasi kembali mendapatkan atensi dari responden. Dalam hal GO (Gratifications Obtained), sebagian besar kepuasan responden termasuk dalam kategori tinggi, artinya responden merasa terpenuhi kebutuhannya setelah menonton kedua tayangan tersebut. Hasil dari penghitungan discrepancy, diketahui bahwa Silet mampu memenuhi 10 jenis kebutuhan yang ditawarkan. Sedangkan 3 item kebutuhan yang tidak terpenuhi karena angka kesenjangannya > 30% yakni kebutuhan untuk memperoleh bahan perbincangan dengan orang lain (36,5%), menyalurkan emosi (31,1%), dan memperoleh hiburan dan kesenangan (37,8%). Dari 10 jenis kebutuhan yang terpenuhi mayoritas berkategori rendah dengan angka kesenjangan 20 – 30%. Hanya ada 2 item kebutuhan yang termasuk dalam kategori sedang (angka kesenjangan 10 – 20%) yakni kebutuhan untuk mengetahui peristiwa yang terjadi saat ini (18,9%) dan kebutuhan untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang berkaitan dengan pribadi mahasiswa (17,6%). Pada acara Insert Investigasi, ada 11 jenis kebutuhan yang mampu dipenuhi. Sedangkan 1 kebutuhan yang tidak mampu dipenuhi adalah kebutuhan untuk berkumpul bersama teman dan keluarga dengan angka kesenjangan (32,4%). Sebelas jenis kebutuhan yang mampu dipenuhi oleh Insert investigasi sebagian besar berkategori rendah. Untuk yang berkategori tinggi (angka kesenjangan <10>