Penulis Utama : Ratna Ariesta Dwi Andriani
NIM / NIP : S021308062
×

ABSTRAK
Latar belakang: Perilaku seksual pranikah pada remaja cenderung meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia remaja ketika pertama kali mengadakan hubungan seksual aktif bervariasi antara usia 14-23 tahun dan usia terbanyak adalah antara 17-18 tahun. Dari 5 wilayah di Jawa Timur (Surabaya, Pasuruan, Malang, Blitar, Madiun, dan Pacitan), 79,3% remaja menunjukkan perilaku seksual seperti berciuman, petting, pelukan dengan pasangan, 18,4% remaja melakukan sentuhan pada payudara dan bagian tubuh sensitif lainnya, serta 2,3% remaja telah melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi dan dukungan social keluarga dengan perilaku seks pranikah pada remaja di wilayah kerja puskesmas Kota Surabaya.
Metode: Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah remaja binaan program pelayanan kesehatan peduli remaja wilayah kerja puskesmas Kota Surabaya yang brusia 10-19 tahun dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan Chi Square dan multivariat menggunakan uji Regresi Logistik Berganda.
Hasil: Ada hubungan yang secara statistik signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku seks pranikah pada remaja (OR= 0,12; CI=95%; 0,06 hingga 0,24; p < 0,001), ada hubungan yang secara statistik signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan perilaku seks pranikah pada remaja (OR= 0,32; CI=95%; 0,16 hingga 0,65; p = 0,002), ada hubungan yang bersama-sama secara statistik signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dan dukungan sosial keluarga dengan perilaku seks pranikah pada remaja binaan Wilayah Kerja Puskesmas Kota Surabaya.
Kesimpulan: Ada hubungan yang bersama-sama secara statistik signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dan dukungan sosial keluarga dengan perilaku seks pranikah pada remaja binaan Wilayah Kerja Puskesmas Kota Surabaya. Semakin tinggi pengetahuan kesehatan reproduksi maka semakin tidak permisif perilaku seksual pranikahnya, dan semakin kuat dukungan sosial keluarga maka semakin tidak permisif juga perilaku seksual pranikah pada remaja.
Kata kunci: Pengetahuan, Kesehatan Reproduksi, Dukungan Sosial Keluarga, Perilaku Seks Pranikah
ABSTRACT
Background: Premarital sexual behavior in adolescents tend to increase. The results showed that adolescent age when it first entered active sexual intercourse varied between the age of 14-23 years old and most are aged between 17-18 years. From 5 regions in East Java (Surabaya, Pasuruan, Malang, Blitar, Madiun, and Pacitan), 79.3% of adolescents showed sexual behavior such as kissing, petting, hugs with a partner, 18.4% of teenagers do touch on breast and body parts Other sensitive, as well as 2.3% of adolescents have had sexual intercourse with her partner. This study aimed to analyze the relationship between knowledge of reproductive health and family social support with premarital sexual behavior in adolescent health center in the working area of Surabaya.
Methods: The study was observational analytic with cross sectional approach. The sample was adolescent health care program built teenager working area of Surabaya city health centers which brusia 10-19 years with a total sampling technique. Gathering data using questionnaires. Bivariate analysis using Chi Square and multivariate using Multiple Logistic Regression test.
Results: There was a statistically significant relationshi reproductive health knowledge with premarital sexual behavior in adolescents (OR = 0.12; CI = 95%; 0.06 to 0.24; p <0.001), there is a statistically significant relationship social support of families with premarital sexual behavior in adolescents (OR = 0.32; CI = 95%; 0.16 to 0.65; p = 0.002), there is a relationship together statistically significant between knowledge of reproductive health and family social support with a premarital sexual behavior in Adolescent In Areas Of Work Health Center Surabaya.
Conclusion: There is a relationship together statistically significant between knowledge of reproductive health and social support for families with premarital sexual behavior in adolescent In Areas Of Work Health Center Surabaya. The higher reproductive health knowledge, the more is not permissive sexual behavior pranikahnya, and the stronger the family, the more social support also is not permissive premarital sexual behavior in adolescents.
Keywords: Knowledge, Reproductive Health, Social Support Family, Premarital Sex Behavior

×
Penulis Utama : Ratna Ariesta Dwi Andriani
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S021308062
Tahun : 2015
Judul : Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dan Dukungan Sosial Keluarga dengan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Surabaya
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2015
Program Studi : S-2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Kesehatan Masyarakat-S021308062-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., M.Kes., MM., PAK.,
2. Prof. Bhisma Murti dr., MPH, M.Sc, Ph.D.,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.