×
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui manakah diantara model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran konvensional yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik pada materi pokok Bangun Ruang Sisi Datar (2) untuk mengetahui apakah siswa dengan aktivitas belajar lebih tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik pada materi pokok Bangun Ruang Sisi Datar (3) untuk mengetahui prestasi belajar matematika pada masing-masing tingkat aktivitas manakah yang lebih baik, pada model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan kontekstual atau model pembelajaran konvensional pada materi pokok Bangun Ruang Sisi Datar.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental semu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII MTs Negeri Jumantono tahun pelajaran 2011/2012. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A sebagai kelas eksperimen sebanyak 32 siswa dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol sebanyak 32 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dilakukan dengan cara sampling random kluster (cluster random sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) metode dokumentasi untuk data kondisi awal siswa sebelum penelitian (2) metode angket untuk data aktivitas belajar matematika siswa (3) metode tes untuk data prestasi belajar matematika siswa materi pokok bangun ruang sisi datar. Uji coba instrumen dilakukan di MTs Negeri Karanganyar. Sebagai persyaratan penelitian dilakukan uji keseimbangan dengan uji-t. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan uji persyaratan analisis data adalah uji normalitas dengan metode Liliefors dan uji homogenitas dengan metode Bartlett.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan kontekstual lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional (2) dari ketiga aktivitas belajar matematika, siswa dengan aktivitas belajar matematika tinggi memiliki prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar matematika rendah pada materi pokok bangun ruang sisi datar (3) pada masing-masing tingkat aktivitas belajar matematika siswa, pembelajaran dengan model inkuiri dengan pendekatan kontekstual memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.
Kata kunci : Model Inkuiri, Model Konvensional, Aktivitas Belajar,
Prestasi Belajar