×
INTISARI
Kesumba (Bixa orellana Linn) dikenal juga dengan kunyit jawa, galinggem, paparada, atau galuga. Konon, pohon yang tingginya sampai delapan meter ini berasal dari Amerika Tengah. Buahnya sepintas menyerupai buah rambutan yang berwarna merah darah. Biji-bijinya mengandung zat berwarna merah cerah (annatto) dan kuning kecoklatan (bixin).
Pemanfaatan biji kesumba saat ini masih terbatas, padahal dalam biji kesumba terdapat zat warna berupa bixin yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut menjadi zat warna alami makanan. Tujuan percobaan ini adalah mengetahui jumlah dan konsentrasi pada proses pengambilan zat warna alami dari biji kesumba dengan proses ekstraksi batch bertahap 3 dengan aliran berlawanan arah.
Metode yang digunakan untuk pengambilan zat warna alami pada biji kesumba berupa bixin dengan proses ekstraksi batch bertahap 3 dengan aliran berlawanan arah pada suhu 600C, kecepatan putaran 400 rpm, menggunakan pelarut aquadest, dengan perbandingan berat biji kesumba dan pelarut aquadest yaitu 50 gram : 150 ml (1:3); 50 gram : 250 ml (1:5); dan 50 gram : 350 ml (1:7). Kemudian ekstrak yang didapat dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis menggunakan larutan standard bixin.
Hasil konsentrasi bixin yang diperoleh pada perbandingan 1:7 adalah 122 mg/L, perbandingan 1:5 adalah 141mg/L, perbandingan 1:3 adalah 242 mg/L. Terlihat bahwa kadar bixin yang baik dan mendekati kondisi setimbang adalah pada ekstraksi dengan perbandingan bahan dan pelarut 1:5 yaitu dengan konsentrasi 141 mg/L.