×
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil pengembangan
model pembelajaran induktif berbantuan Cabri 3D dalam mengembangkan intuisi
pemecahan masalah siswa kelas X SMA materi dimensi tiga yang valid, praktis,
dan efektif.
Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian dan pengembangan
menggunakan prosedur ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation,
and Evaluation). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1
Sukoharjo sebanyak 40 siswa. Subjek yang diwawancarai untuk mengetahui
perkembangan intuisi pemecahan masalah siswa pada penelitian ini dipilih
berdasarkan tingkat kemampuan matematika siswa, sehingga didapatkan 3 siswa,
terdiri atas 1 siswa berkemampuan matematika tinggi, 1 siswa berkemampuan
matematika sedang, dan 1 siswa berkemampuan matematika rendah. Instrumen
penelitian yang digunakan, yaitu: 1) pedoman wawancara; 2) lembar penilaian
model pembelajaran oleh ahli dan praktisi; 3) lembar pengamatan keterlaksanaan
sintak model pembelajaran; 4) angket respon siswa; dan 5) lembar tugas yang
digunakan untuk wawancara.
Proses pengembangan model pembelajaran induktif berbantuan Cabri 3D
meliputi tahap analisis, perencanaan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.
Tahap analisis yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah analisis materi,
kebutuhan siswa, karakteristik intuisi pemecahan masalah siswa, teknologi, dan
sekolah. Hasil dari tahap analisis adalah dibutuhkan variasi model dan media
pembelajaran matematika berbasis teknologi yang mampu melibatkan siswa
dalam membangun pengetahuan melalui penemuan dan pemanfaatan pengalaman
siswa, sehingga mampu mengembangkan intuisi yang digunakan siswa dalam
menyelesaikan masalah. Tahap perancangan pada penelitian ini meliputi 1)
perancangan indikator; 2) perancangan prototipe model pembelajaran; 3)
perancangan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan panduan untuk guru; 3) menentukan
kualifikasi validator produk; 4) perancangan video pembelajaran; dan 5)
menyusun prosedur pengembangan model. Tahap pengembangan meliputi
validasi produk model pembelajaran induktif berbantuan Cabri 3D oleh ahli dan
praktisi serta uji coba kelas operasional di SMA Muhammadiyah 1 Sukoharjo
sebanyak 20 siswa untuk mendapatkan revisi tahap I. Implementasi model
pembelajaran induktif berbantuan Cabri 3D pada kelas uji coba operasional
dilaksanakan di SMA N 1 Sukoharjo untuk mendapatkan kriteria praktis dan
efektif. Kepraktisan model pembelajaran induktif berbantuan Cabri 3D ditinjau
dari hasil pengamatan guru terhadap keterlaksanaan sintak model pembelajaran
mendapatkan kriteria baik dan persentase siswa dalam menjawab benar LKS >
75%, sedangkan keefektifan ditinjau dari respon siswa setelah implementasi
model pembelajaran induktif berbantuan Cabri 3D mendapatkan kriteria positif
dan terdapat perkembangan penggunaan intuisi yang digunakan siswa dalam
memecahkan masalah dimensi tiga setelah pemanfaatan model pembelajaran
induktif berbantuan Cabri 3D. Tahap terakhir dari penelitian ini adalah evaluasi.
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui kesesuaian model pembelajaran induktif
berbantuan Cabri 3D dalam memecahkan intuisi pemecahan masalah siswa
melalui revisi tahap III.
Hasil pengembangan model pembelajaran induktif berbantuan Cabri 3D
adalah: 1) model pembelajaran induktif berbantuan Cabri 3D dilengkapi dengan
sistem sosial, sistem pendukung, sistem reaksi, dan dampak instruksional serta
dampak pengiring; 2) perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS, dan pedoman
untuk guru; dan 3) video model pembelajaran induktif berbantuan Cabri 3D.
Model pembelajaran induktif berbantuan Cabri 3D dikatakan valid berdasarkan
hasil penilaian ahli perangkat pembelajaran sebesar 3,30, ahli materi 3,71, ahli
media 3,46, ahli model pembelajaran 3,44, dan praktisi 3,44. Model pembelajaran
induktive berbantuan Cabri 3D dikatakan praktis ditinjau dari hasil pengamatan
guru untuk keterlaksanaan sintak sebesar 3,45 dan persentase siswa dalam
menjawab benar LKS sebesar 78,33%. Keefektifan model pembelajaran induktif
berbantuan Cabri 3D ditinjau dari hasil respon siswa setelah implementasi model
sebesar 76,20 dan terdapat perkembangan penggunaan intuisi dalam memecahkan
masalah dimensi tiga setelah memanfaatkan model pembelajaran induktif
berbantuan Cabri 3D.
Hasil perkembangan intuisi yang digunakan siswa dalam pemecahan masalah
setelah implementasi model pembelajaran induktif berbantuan Cabri 3D, yaitu: 1)
siswa dengan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah mampu
menggunakan intuisi afirmatori dalam memahami masalah dimensi tiga, 2) siswa
dengan kemampuan matematika tinggi mampu menggunakan lima karakteristik
intuisi dalam merencanakan pemecahan masalah serta menggunakan intuisi
antisipatori dan intuisi konklusif dalam menyelesaikan tujuh soal yang diberikan,
3) siswa dengan kemampuan matematika sedang mampu menggunakan lima
karakteristik intuisi dalam merencanakan pemecahan masalah serta menggunakan
intuisi antisipatori dan intuisi konklusif dalam menyelesaikan tiga soal yang
diberikan dan mengimplementasikannya dalam kognisi formal melalui teorema
phytagoras. Hal tersebut dikarenakan siswa cenderung menggunakan keahlian
perhitungan dalam penyelesaian masalah, dan 4) siswa dengan kemampuan
matematika rendah mampu menggunakan lima karakteristik intuisi dalam
merencanakan pemecahan masalah serta menggunakan intuisi antisipatori dan
intuisi konklusif dalam menyelesaikan satu soal yang diberikan karena siswa
cenderung mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan rencana pemecahan
masalah dan rumus yang digunakan.
Kata Kunci: model pembelajaran induktif berbantuan Cabri 3D, intuisi, Cabri 3D