Penulis Utama : Yunitasari Rusvitaningrum
NIM / NIP : K4408053
×

ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: (1) Kondisi kota Solo menjelang pengangkatan Joko Widodo sebagai Walikota, (2) Kebijakan Joko Widodo dalam sistem penataan pedagang informal kota Solo tahun 2005-2010, (3) Reaksi para pedagang informal dengan kebijakan pemerintah kota/Pemkot Solo, (4) Hasil kebijakan Joko Widodo dalam sistem penataan pedagang informal kota Solo tahun 2005-2010 sebagai materi ajar sejarah perkotaan di program studi sejarah FKIP UNS.
Bentuk penelitian ini deskriptif kualitatif, yaitu suatu cara dalam meneliti suatu peristiwa pada masa sekarang dengan menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang tertentu atau perilaku yang dapat diamati dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Sampel yang digunakan bersifat purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara, obsevasi, dan analisis dokumen. Dalam penelitian ini, untuk mencari validitas data digunakan dua teknik trianggulasi yaitu trianggulasi data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data dengan model interaktif yang terdiridaritiga komponen: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Penelitibergerakdiantaratigakomponendalampengumpulan data
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan: (1) Kondisi kota Solo saat masa peralihan kekuasaan dari walikota sebelumnya yaitu Slamet Suryanto kepada Joko Widodo mengalami keterpurukan dan seperti tidak memiliki pemerintahan. Kondisi kota yang tidak tertata dengan rapi, ditambah dengan adanya para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjual barang dagangan di sebagian sudut kota bahkan di jembatan dan trotoar di kota Solo, (2). Joko Widodo bersama Pemerintah Kota(Pemkot) Solo melaksanakan relokasi dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) ke tempat yang sudah disediakan dan memadai dengan pemberian modal, surat ijin usaha, dan kios secara gratis kepada para pedagang, (3). Relokasi dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) menimbulkan pro dan kontra bagi para pedagang dengan berbagai alasan, (4). Pedagang Kaki Lima (PKL) bersedia menerima dan dipindahkan dengan syarat tertentu yaitu mendapatkan modal, surat ijin usaha, dan kios secara gratis. Setelah berhasil melakukan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL)  tanpa kekerasan, dari segi tata ruang kota Solo kembali tertata dengan rapi. Dari segi ekonomi Pedagang Kaki Lima (PKL) mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dari segi budaya penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan kirab tradisional tidak menghilangkan budaya di kota Solo. Dalam hubungan dengan materi ajar Sejarah Perkotaan di Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS, memberikan sedikit gambaran mengenai kondisi kota Solo khususnya dalam bidang perekonomian dan tata kota di masa yang lalu.Dalam sejarah perkotaan terdapat materi ajar perkembangan kota-kota di Indonesia zaman Hindia-Belanda. Dalam materi ini terdapat dua tipe kota yaitu kota pesisir dan kota pedalaman salah satunya adalah kota Solo.
Kata Kunci: Relokasi, Pedagang Kaki Lima/ PKL, Kota Pedalaman
ABSTRACT
The purpose of this research is to describe: (1) Conditionsof Solobefore theappointmentJokoWidodoasMayor, (2) Joko Widodopoliciesinstructuringthe systemof informaltradersSolointhe years 2005-2010, (3) The reaction of theinformal traderswithgovernment policysolo /Pemkot Solo, (4) Joko Widodo policy results in a system of informal traders Solo arrangement of the years 2005-2010 as the material of urban history in the course of history FKIP UNS.
Thisresearch forms is qualitative descriptive, which is a way of researching an event at the present time by generating descriptive data in the form of words written or spoken of certain persons or behaviors that can be observed by using certain steps. The sample used is purposive sampling and snowball sampling. Data collection techniques done by interview, observation, and document analysis. Inthisresearch, to look for the validity of the data used two techniques triangulation namely data triangulationandtriangulationmethods.. The data analysis technique used is the analysis of data with an interactive model, namely the process of data analysis that includes three components: data reduction, data presentation, andverificationorconclusion. Researchers move between three components in the data collection.
Based on the resultsof thisresearchcanbe concluded: (1) Conditions of Solowhenthe transitionof powerfromthe previousmayorSlametSuryantotoJoko Widodocrashand thelikedo nothave a government. Cityconditionsare notcleanly, coupled with the presence of Street Vendors (PKL) which sells merchandise in most corners of the city and even in the bridge and pavement in the city of Solo, (2). Joko Widodo with Solo City Government implementrelocationandrestructuringStreet Vendors (PKL)to the placethat has been providedand adequateimplementby providing of capital, business license, andkiosksfor free totraders, (3). Relocation and arrangement of Street Vendors (PKL) raises the pros and cons for traders with a variety of reasons, (4). Street Vendors (PKL) are willing toacceptandmovedwithcertain requirementsof obtainingcapital, business license, and akioskfor free.After successfularrangement ofstreet vendors(PKL) withoutviolence,in terms ofspatialSolobackcleanly. From an economic point Street vendors(PKL) is able toboost theLocal Revenue (PAD). From culturally arrangement of street vendors (PKL) with traditional carnival does not eliminate the culture in the city of Solo. In connection with the material of Urban History in Education Program History FKIP UNS, give some ideaabout the condition ofthe city of Solo, especially inthe field ofeconomicandurban planningin the past. Inurbanhistoryteaching materialsdevelopmentarethe citiesinIndonesiaDutch East Indiesera. Inthismatterthere are twotypes ofcities namely thecoastal towns andcitiesinlandone of whichisthe cityof Solo.
Keyword : Relocation, Street Vendors/PKL, InlandCity

×
Penulis Utama : Yunitasari Rusvitaningrum
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K4408053
Tahun : 2015
Judul : Kebijakan Joko Widodo dalam Sistem Penataan Pedagang Informal Kota Solo Tahun 2005-2010 sebagai Materi Ajar Sejarah Perkotaan di Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS
Edisi :
Imprint : Surakarta - FKIP - 2015
Program Studi : S-1 Pendidikan Sejarah
Kolasi :
Sumber : UNS-FKIP Jur. Pendidikan Sejarah-K4408053-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Saiful Bachri, M.Pd
2. Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.