Penulis Utama : Mira Andriyani
NIM / NIP : K1311050
×

ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan strategi turnamen yang dapat meningkatkan keaktifan dan kemandirian belajar siswa XI IPS 2 SMA Negeri Gondangrejo. Selain itu juga bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keaktifan dan kemandirian belajar siswa selama pelaksanaan pembelajaran TAI dengan strategi turnamen serta untuk mengetahui apakah peningkatan keaktifan dan kemandirian belajar siswa juga diikuti dengan meningkatnya hasil belajar matematika siswa.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data pelaksanaan pembelajaran TAI dengan strategi turnamen, data keaktifan dan kemandirian belajar siswa, serta data hasil belajar matematika siswa. Data pelaksanaan pembelajaran, keaktifan, dan kemandirian belajar siswa diperoleh dari hasil observasi. Sementara hasil belajar matematika siswa diperoleh dari hasil tes pada setiap akhir siklus.Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu siswa yang mencapai keaktifan belajar minimal B sebanyak75% dan pada aspek keaktifan (visual activities, oral activities, writing activities), siswa yang mencapai kategori minimal B meningkat 75%. Sementara untuk kemandirian belajar siswa, siswa yang mencapai kemandirian belajar minimal B sebanyak 75%; pada aspek motivasi maupun aspek sumber dan strategi belajar, siswa yang mencapai kategori B meningkat 75%; dan pada aspek perencanaan, siswa yang mencapai kategori B meningkat 50%. Sedangkan pada aspek monitoring, tidak ada siswa yang masih berada pada kategori D atau E.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah pembelajaran TAI dengan strategi turnamen yang dapat meningkatkan keaktifan dan kemandirian belajar siswa diawali dengan guru memberikan apersepsi (membahas PR), motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran,dan menjelaskan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya siswa dibagi kedalam kelompok terdiri dari 4-5 siswa berdasar hasil tes pada materi sebelumnya. Setiap siswa diberi LKS yang terdiri atas 4 bagian (petunjuk/materi, latihan soal level 1 dan 2, dan tes formatif A dan B, ringkasan).  Di dalam kelompok, siswa memulai berdiskusi tentang materi kemudian mengerjakan soal level 1. Jika setiap anggota kelompok sudah bisa mengerjakan soal level 1 dengan benar, boleh lanjut mengerjakan soal level 2. Jika belum, siswa yang belum bisa diminta mengerjakan soal level 1 yang lain lagi sampai dia bisa menjawab dengan benar baru anggota-anggota kelompok tersebut bisa melanjutkan mengerjakan soal level 2. Kelompok harus mengusahakan setiap anggota sudah bisa mengerjakan kedua level soal sampai batas waktu yang ditentukan.Bila semua anggota sudah bisa mengerjakan kedua level soal, kelompok bisa mengerjakan tes formatif A seperti soal level 2.Pekerjaan tes formatif A saling dikoreksi dengan teman satu kelompok. Bila ada siswa yang belum bisa menjawab 50% soal Tes Formatif A  dengan benar, jawaban soal didiskusikan kemudian siswa tersebut diminta mengerjakan tes formatif B yang setara tes formatif A. Guru memberikan pengajaran pada setiap kelompok secara bergantian. Langkah selanjutnya adalah turnamen dimana setiap siswa harus mengerjakan soal seperti soal level 2. Pekerjaan turnamen kemudian saling ditukar dengan kelompok lain dan dinilai berdasar pedoman penskoran yang ditayangkan guru. Nilai kelompok diperoleh dari nilai rata-rata hasil turnamen anggota ditambah nilai PR anggota. Setelah diperoleh kelompok dengan nilai terbaik, guru memberikan penghargaan pada kelompok tersebut kemudian mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Langkah terakhir yaitu guru menutup dengan menyampaikan PR atau informasi terkait pertemuan selanjutnya, serta memberikan motivasi. Selama pembelajaran ini, keaktifan dan kemandirian belajar siswa meningkat. Untuk keaktifan belajar, siswa yang mencapai keaktifan B meningkat 100%. Pada setiap aspek keaktifan, siswa yang mencapai kategori minimal B juga meningkat.Pada aspek visual activities meningkat 96,30%, pada aspek oralactivities meningkat 78,29%, dan pada aspek writing activities meningkat 100%. Untuk kemandirian belajar, siswa yang mencapai kemandirian belajar B meningkat 89,14%.Pada setiap aspek kemandirian, siswa yang mencapai kategori minimal B juga meningkat.Pada aspek motivasi meningkat 89,65%, pada aspek sumber danstrategi belajar meningkat 88,89%, pada aspek perencanaan meningkat 55,76%, dan pada aspek monitoring sudah tidak ada siswa pada kategori D atau E. Hasil belajar matematika siswa juga meningkat ketuntasannya sebesar 28,57%.
Kata kunci: TAI, strategi turnamen, keaktifan, kemandirian
ABSTRACT
This classroom action research aims to describe learning steps of Team Assisted Individualization (TAI) with tournament strategy which can improve student’s activity and self directed learning in the class XI IPS 2 in SMA Negeri Gondangrejo. Beside that, it also aims to describe student’s activitity and self directed learning improvement during the teaching process using TAI with tournament strategy, and to find out wheter this improvement can be followed with the improvement of student’s learning outcome.
Data of this research concentrated around data of the implementation of TAI learning model with tournament strategy, data of student’s activity and self directed learning, and data of student’s learning outcome. Data of TAI-learning-with-tournament-strategy implementation, student’s activity, and student’s self directed learning obtained from observation result. While student’s mathematic learning outcome obtained from result of the final test in each cycle. The succesful indicators of this research are 75% of all student reach B category in learning activity and at each aspects of learning activity (visual activities, oral activities, writing activities), student that reaches at least B category improve 75%. While for self directed learning, 75% student reach B category;  at motivation aspect, student that reaches B category improve 75%; at source and strategy learning, student that reaches B category improve 75%; and at planning aspect, student that reaches B category improve 50%. While at monitoring aspect, there is no student that on D or E category.
The result of this research shows that step of TAI learning model with tournament strategy that can improve student’s activitity and self directed learning is begun with teacher gives apperception (discuss homework), motivation, tells about aims, and explains steps of learning that will be done. Then students are devided to group of 4-5 students based on result of previous test. Every student is given LKS that consist of 4 parts (intruction/material, practice level 1 and 2, and formative test A and B, resume part). In group, student begins discussion about material and then carry out level 1. If every student in a group already can do level 1 perfectly, this group can continue to level 2. If there is member that can not carry out well, he/she can carry out aother number on level 1 until he/she can do it perfectly and the group can continue to level 2. Group must work hardly to make every member can do level 1 and 2 well until time bound. If every member have done two level, group can do formative test A like level 2. Thework of formative test A are corrected byanother studentin group. If there is a member that can not do 50% of  formative test A well, the answer of this test is discussed and then she/he must carries out formative test B like formative test A. Teacher teaches in every group alternately. The next step is tournament that every student must answer question like level 2. The work of tournament test then exchange with other group and be estimated base on criterium score by teacher. Group score is gotten from sum of average-of-tournament-score and homework score of every member. After that, teacher gives reward for group with best score and then students with instruction from teacher conclude material that have discussed. The last step is teacher closedthe teaching by giving homework or information about next meeting and gives motivation. During teaching and learning, activity and self directed learning of student improved. For activity learning, student that reached B category improved 100%. At each aspects of activity, student that reached B categoty also improved.At visual activitiesaspect improved 96,3%, at oral activities aspect improved 78,29%, and at writing activities improved 100%. For self directed learning, student that reached B category improved 89,14%. At each aspects of self directed learning, student that reached B category improved.At motivation aspect improved 89,65%, at learning source and learning strategy improved 88,89%, at planning aspect improved 55,76%, and at monitoring aspect there are not student at D or E category. Mathematic learning outcome improved 28,57% student that can reached score minimal bound.   
Key word: TAI, tournament strategy, activity, self directed learning

×
Penulis Utama : Mira Andriyani
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K1311050
Tahun : 2015
Judul : Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan Strategi Turnamen Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Keaktifan dan Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri Gondangrejo Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015
Edisi :
Imprint : Surakarta - FKIP - 2015
Program Studi : S-1 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-FKIP Jur. Pendidikan MIPA-K1311050-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ira Kurniawati, S.Si., M.Pd.
2. Dhidhi Pambudi, S.Si.,M.Cs.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.