×
Telah dilakukan karakterisasi lapisan shellac yang diplastisasi dengan Polyehylene Glycol (PEG) molecular weight (Mw) 400 dan (Mw) 600. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas, sifat termal, dan sifat perintang dari shellac. Lapisan shellac yang diplastisasi dengan PEG (Mw) 400 dan (Mw) 600 dibuat dengan metode solution casting. Lapisan shellac dikarakterisasi dengan metode uji padatan tidak terlarut, spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR), uji nilai keasaman dengan titrasi asam basa, Thermogravimetric Analysis (TGA), dan Water Vapour Transmission Rate (WVTR). Persen padatan tidak terlarut meningkat sebanding dengan peningkatan waktu pemanasan. Hal ini berarti proses aging meningkat seiring dengan peningkatan waktu pemanasan. Pada uji nilai keasaman dengan titrasi asam basa menunjukkan bahwa semakin besar berat molekul dari PEG maka semakin besar nilai pKa atau keasaman dari shellac yang diplastisasi dengan PEG tersebut. Spektroskopi FTIR menunjukkan adanya peningkatan intensitas gugus C=O ester, penurunan intensitas gugus O-H, dan gugus C-H relatif stabil. Hasil uji TGA pada PEG400 suhu degradasi antara 275°C-375°C, sedangkan pada PEG600 suhu degradasi bergeser ke suhu yang lebih tinggi antara 325°C-425°C. Persen massa shellac-PEG400 pada daerah degradasi adalah 95,12%(b/b) dan shellac-PEG600 pada daerah degradasi adalah 92,94%(b/b). Nilai WVTR untuk shellac yang diplastisasi PEG400 adalah 26,07 g/m2day, sedangkan shellac yang diplastisasi PEG600 adalah 40,00 g/m2day.
Kata kunci : Stabilitas shellac, Aging, Polyethylene Glycol, Karakterisasi