Penulisan hukum yang berjudul Pengaruh alat Bukti Hasil Tes Urin Melalui Pemeriksaan Laboratorium Forensik Terhadap Putusan Yang Dijatuhkan Hakim Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta Nomor 159/Pid.B/2010/PN.Yk) bertujuan untuk mengetahui kesesuaian hasil tes urin laboratorium forensik sebagai alat bukti dengan ketentuan yang tercantum dalam KUHAP dan pengaruhnya pada pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan.
Penulisan hukum ini termasuk penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif dan terapan. Maka dalam penelitian hukum ini menggunakan pendekatan kasus (case approach). Sumber bahan hukum dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Pengumpulan bahan hukum dengan studi kepustakaan. Analisis bahan hukum yang bersifat deduksi dengan metode silogisme, pengajuan premis mayor dan premis minor dengan kemudian menarik kesimpulan ratio decidendi.
Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa hasil tes urin melalui pemeriksaan laboratorium forensik dapat disebut sebagai alat bukti surat yang sah karena memenuhi ketentuan karakteristik alat bukti surat menurut ketentuan Pasal 184 ayat (1) huruf c juncto Pasal 187 huruf b dan c KUHAP, meskipun tidak disebutkan secara implisit dalam Pasal 184 KUHAP tersebut. Dalam putusannya, hakim menggunakan alat bukti hasil tes urin melalui pemeriksaan laboratorium forensik pada pertimbangannya dalam menjatuhkan putusan, sehingga hakim menetapkan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah memenuhi dakwaan kedua, yakni Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dapat disimpulkan bahwa hasil tes urin melalui pemeriksaan laboratorium forensik berpengaruh terhadap putusan yang dijatuhkan oleh hakim dalam perkara tersebut. Penjatuhan sanksi pidana tersebut telah sesuai dengan ketentuan Pasal 183 jo Pasal 193 ayat (1) KUHAP.
Kata kunci : alat bukti, urin, laboratorium forensik, narkotika, putusan