Tujuan penelitian adalah 1) Mengetahui bentuk-bentuk perilaku peserta
didik yang mengalami kecemasan komunikasi, 2) Mengetahui faktor-faktor
penyebab terjadinya kecemasan komunikasi yang dialami peserta didik, 3)
Mengetahui dampak kecemasan komunikasi yang dialami peserta didik terhadap
motivasi dan prestasi belajar, dan 4) Mengetahui jenis layanan yang dapat
diberikan guru BK untuk membantu mengatasi kecemasan komunikasi peserta
didik.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian
studi kasus. Penelitian dilaksanakan di SMK Swadaya Klaten. Subjek dalam
penelitian adalah tiga peserta didik dari kelas XI. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data
dalam penelitian dibagi menjadi analisis sebelum di lapangan, analisis selama di
lapangan dengan menggunakan model Miles and Huberman, dan analisis setelah
selesai di lapangan.
Kesimpulan penelitian untuk subjek pertama adalah 1) Gejala-gejala
kecemasan komunikasi yang ditunjukkan antara lain gejala fisiologis seperti
anggota badan bergetar dan berkeringat lebih ketika berada di depan kelas, denyut
jantung bertambah cepat, berbicara dengan terbata-bata ketika berada di depan
kelas maupun dalam forum diskusi, dan gugup serta gejala psikologis seperti sulit
berkonsentrasi dan mengungkapkan kata-kata ketika berada di depan kelas. 2)
Faktor-faktor penyebab kecemasan berkomunikasi subjek pertama adalah tidak
mengetahui cara memulai komunikasi dan takut salah dalam berbicara, kurangnya
persiapan dan pengalaman masa lalu. 3) Kecemasan komunikasi yang dialami
subjek pertama berdampak pada prestasi belajarnya. 4) Alternatif layanan BK
untuk mengatasi kecemasan komunikasi subjek pertama yaitu bimbingan
kelompok dengan memberikan layanan informasi dan diskusi, kunjungan rumah,
serta konsultasi.
Kesimpulan penelitian untuk subjek kedua yaitu 1) Gejala-gejala
kecemasan komunikasi yang ditunjukkan antara lain gejala fisiologis seperti
denyut jantung bertambah cepat, berbicara dengan terbata-bata, dan singkat dalam
berpendapat serta gejala psikologis seperti sulit berkonsentrasi ketika
berkomunikasi dan sulit mengungkapkan pendapatnya. 2) Faktor-faktor penyebab
kecemasan komunikasi pada subjek kedua yaitu lupa dengan materi yang akan
disampaikan, takut salah dalam berbicara, berada di situasi yang baru atau asing
dan pengalaman masa lalu. 3) Kecemasan komunikasi pada subjek kedua
berdampak pada motivasi dan prestasi belajar subjek. 4) Alternatif layanan BK
untuk mengatasi kecemasan komunikasi subjek kedua yaitu bimbingan kelompok
dengan memberikan layanan informasi dan permainan simulasi, kunjungan
rumah, dan konsultasi.
Kesimpulan penelitian untuk subjek ketiga yaitu 1) Gejala-gejala
kecemasan komunikasi yang ditunjukkan antara lain gejala fisiologis seperti
anggota badan berkeringat lebih ketika berada di depan kelas, gugup, berbicara
dengan terbata-bata, denyut jantung bertambah cepat, dan menjawab pertanyaan
dengan singkat serta gejala psikologis seperti sulit berkonsentrasi dan sukar
mengungkapkan kata-kata ketika berada di depan kelas. 2) Faktor-faktor
penyebab kecemasan komunikasi subjek ketiga yaitu takut salah dalam berbicara,
tidak percaya diri dengan keadaan fisik, berada di situasi baru atau asing dan
pengalaman masa lalu. 3) Kecemasan komunikasi subjek ketiga berdampak
terhadap motivasi dan prestasi belajarnya. 4) Alternatif layanan BK untuk
mengatasi kecemasan komunikasi subjek ketiga yaitu bimbingan kelompok
dengan memberikan layanan informasi, permainan simulasi, dan role playing,
kunjungan rumah, serta konsultasi.
Kata kunci: Studi Kasus, kecemasan komunikasi