Latar belakang: Kegiatan asistensi telah diterapkan pada sistem pendidikan kedokteran di universitas secara global, tidak lain juga di UNS. Asistensi diberikan agar peserta didik memahami materi sebelum mengikuti kegiatan laboratorium anatomi. Akan tetapi, terdapat wacana kebijakan dari Bagian Pendidikan FK UNS bahwa asistensi ini akan dihapus.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan dilaksanakan di FK UNS pada November tahun 2014. Subjek penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Kedokteran FK UNS tahun akademik 2013. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner persepsi asistensi laboratorium anatomi yang telah divalidasi. Analisis data menggunakan Spearman Rank Correlation.
Hasil: Jumlah seluruh sampel 200 mahasiswa diuji menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov dengan distribusi data tidak normal. Hasil uji statistik menunjukkan korelasi persepsi asistensi secara keseluruhan dengan pencapaian tujuan pembelajara sangat lemah yaitu r = 0,133 dengan signifikansi p = 0,060 nilai (p > 0,05) yang artinya tidak terapat korelasi yang bermakna. Dengan perincian persepsi sarana dan prasarana asistensi r = 0,059 dengan signifikansi p = 0,409, persepsi komunikasi dalam asistensi r = 0,065 dengan signifikansi p = 0,362, persepsi durasi berlangsungnya asistensi r = 0,050 dengan signifikansi p = 0,486, persepsi waktu dilaksanakannya asistensi r = 0,101 dengan signifikansi p = 0,154, persepsi hasil yang dirasakan dari asistensi r = 0,140 dengan signifikansi p = 0,048. Hanya persepsi hasil yang dirasakan dari asistensi yang mempunyai korelasi bermakna terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.
Simpulan: Persepsi mahasiswa tentang kegiatan asistensi laboratorium anatomi yang baik tidak meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran mahasiswa Kedokteran UNS.
Kata kunci: persepsi asistensi, tujuan pembelajaran, laboratorium anatomi